MANGUPURA, BALIPOST.com – Sebagai antisipasi peningkatan status Gunung Agung menjadi siaga, pihak Angkasa Pura (AP) I, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (20/9) menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. Pihak yang terlibat pada pertemuan ini yaitu Kantor Otorita Bandara Wilayah IV, Angkasa Pura I, TNI AU Lanud Ngurah Rai, Airnav Indonesia, Imigrasi dan AOC.
Meski dilakukan koordinasi, menurut Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, masing-masing pihak memang mempunyai prosedur jika memang akan terjadi erupsi Gunung Agung. Hal itu menurutnya tidak jauh berbeda dengan prosedur yang sudah dilakukan sebelumnya.
Ditambahkan Arie, bila memang mendesak, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah solusi. Diantaranya yaitu penyiapan posko tanggap darurat bencana di area posko keamanan terpadu saat ini.
Kemudian, menyiapkan fasilitas dan penunjuang termasuk telpon hotline. Selain itu, peningkatan keamanan jika terjadi penumpukan pengunjung dan penumpang di area landside. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi masalah keamanan dan masalah lainnya.
Sedangkan, lanjut Arie, untuk mempermudah akses dalam memperoleh informasi bagi penumpang, calon penumpang dan pengunjung terkait rencana perjalanannya, pihaknya juga akan menempatkan help desk Airlines.
Bahkan nantinya juga akan mengaktifkan media center untuk mempermudah memperoleh informasi pemberitaan. Arie juga menyebutkan akan menyiapkan kendaraan bus atau R4 untuk mengantar penumpang jika ingin mengganti rencana perjalanan via darat atau laut (tentatif sesuai kebutuhan). “Kami juga terus melakukan koordinasi penuh dengan smua stakeholder terutama di sisi Airside untuk kebijakan lebih lanjut,” pungkasnya.
Ditegaskannya, dari hasil rapat tersebut, seluruh pihak sudah siap jika terjadi bencana meletusnya Gunung Agung. Meski demikiam, pihaknya mengaku belum mulai membuka posko terpadu yang dimaksud. Karena menurunya, saat ini situasi masih aman dan maaih menunggu perkembangan. (Yudi Karnaedi/balipost)