AMLAPURA, BALIPOST.com – Meski status gunung agung masuk pada level III (siaga), tidak menyurutkan langkah dari Mangku Wayan Badra, warga Banjar Palak, Desa Besakih untuk naik ke Gunung Agung. Mangku Badra sempat naik sampai ke pertengah Gunung Agung untuk nunas tirta Giri Kusuma saat pelaksanaan upacara Ngaturang Bhakti “Panglempana” yang dipusatkan di Pura Pengubengan Rabu (20/9).
Mangku Badra melihat sama sekali belum ada tanda-tanda perubahan yang dialami Gunung Agung akan erupsi. “Saya lihat belum ada perubahan apa-apa. Tetap seperti yang dulu. Rumput belum ada yang mati bintang masih banyak saya temui di atas. Seolah-olah tidak ada apa-apa diatas,” ungap Mangku Badra.
Menurut Mangku Badra, secara kasat mata di Gunung Agung tidak ada perubahan yang terjadi. Kata dia, dirinya juga tidak mengerti beradar di masyarakat kalau Gunung Agung akan erupsi. Warga besakih memang memiliki beberapa kepercayaan jika Gunung Agung benar akan meletus salah satunya hewan yang ada di Gunung Agung semuanya turun ke bawah dan masuk ke rumah-rumah penduduk. “Tapi sampai saat ini hal itu belum ada,” tegas pria asal Banjar Palak itu.
Lebih lanjut dikatakannya, meskipun secara pengelihatan belum merasakan ada perubahan di atas Gunung Agung, akan tetapi dirinya tetap mengikuti intruksi yang diberikan pemerintah kalau nantinya dirinya beserta warganya diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman diapasti akan mengikuti himbauan itu. mengingat status Gunung Agung statusnya sudah dinaikkan dari level waspada ke siaga.
“Saya sudah menginformasikan kepada warga saya agar tetap tenang dan waspada. Saya juga sudah minta warga untuk mengemasi barang-barang berharga yang bisa dibawa jika nantinya diintruksikan untuk mengungsi. Tapi sebelum ada perintah evakuasi warga sudah saya minta untuk diam dulu di rumah masing-masing. Kalau ada perintah untuk mengungsi, saya akan panggil semua warga untuk diajak mengungsi,” jelas pria yang juga sebagai pemandu pendaki ke gunung agung itu. (eka prananda/balipost)