TABANAN, BALIPOST.com – Diduga salah paham, dua narapidana kasus pencurian yang tengah menjalani cuti bersama selama sebulan dari LP Tabanan mulai tanggal 8 September sebelum menjalani kebebasannya kembali berulah. Rabu (20/9) dini hari, keduanya melakukan kekerasan yang dilakukan bersama-sama dengan korban I Putu Adi Darmayasa (21) asal desa Mundeh Kangin, Selbar di kamar kost di wilayah banjar Dangin Carik, desa Dajan Peken, Tabanan.
Akibatnya, korban mengalami tulang pipi retak, kepala terasa sakit/pusing dan muntah – muntah. Kapolsek Kota Tabanan Kompol Surya Atmaja, seijin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto saat dikonfirmasi membenarkan kasus kekerasan tersebut.
Kedua tersangka kekerasan yakni I Gusti Ngurah Bagus DP alias Ngurah Bego (22), asal banjar Panti, Kediri, Tabanan dan Kadek I alias Kodok (19) asal jalan Hasanudin banjar dangin Carik, Desa Dajan Peken Tabanan. Keduanya divonis 7 bulan karena kasus pencurian HP di Gerokgak Tabanan pada tanggal 23 Februari 2017.
Dari keterangan sejumlah saksi, kejadian ini terjadi pukul 02.00 wita, dimana korban saat itu tengah bersama pacarnya berada dalam kamar kost. tiba – tiba ada yang memanggil nama korban sambil mengedor – ngedor pintu , setelah pintu terbuka, tersangka I Gusti Ngurah Bagus DP alias Ngurah Bego masuk bersama Redi, langsung bertanya, kenapa kamu menantang Redi. Setelah korban menjawab, tidak ada menantang Redi, tiba – tiba terlapor I Gusti Ngurah Bagus DP alias Ngurah Bego justru melayangkan pukulan kearah wajah, kepala dan badan korban beberapa kali, selanjutnya beberapa teman tersangka Ngurah Bego ikut masuk kedalam kamar korban, termasuk tersangka Kadek I alias Kodok, yang langsung melayangkan pukulan kearah wajah korban.
Aksi kekerasan ini baru berhenti, setelah datang Pecalang dan Tuan Rumah datang. Baik tersangka dan teman – temannya meninggalkan tempat kost korban, selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tabanan.
“Kasus ini terjadi lantaran salah paham dimana para tersangka melakukan pemukulan karena tidak terima dengan sikap korban yang selalu menantang setiap ketemu tersangka atau teman – teman tersangka,” jelasnya.
Akibat perbuatan pelaku, mereka dikenakan Pasal 170 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan.(puspawati/balipost)