mengapung
Korban tenggelam disemayamkan di rumah duka. (BP/kmb)
NEGARA, BALIPOST.com – Warga Dusun Munduk Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (21/9) sempat heboh pasalnya ada nenek ditemukan tewas mengapung di sungai. Awalnya mayat tersebut disangka bangkai anjing oleh I Made Wiasa Negara (13), pelajar kelas 6 SD asal Banjar Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

Dari informasi, awalnya Wiasa berniat mandi di bendungan dekat rumahnya. Ketika tiba di bendungan, dia bermaksud mengurungkan niatnya untuk mandi lantaran dia melihat seperti ada bangkai anjing yang mengapung di tengah-tengah bendungan. Meskipun merasa jijik, tapi dia tetap mendekati bangkai mengapung tersebut untuk memastikan bahwa itu benar-benar bangkai anjing.

Baca juga:  Selamatkan Air Bali Melalui Menjaga Lingkungan dan Lestarikan Alam

Namun Wiasa terkejut, ternyata itu bukan bangkai anjing melainkan mayat manusia dengan rambut panjang terurai di air. Bahkan dia semakin kaget setelah dipastikan mayat mengapung tersebut ternyata Desak Kade Ngurah (78) yang tidak lain adalah neneknya, saudara kandung kakeknya yang belum pernah menikah selama hidupnya.

Kapolsek Mendoyo melalui Panit 1 Reskrim Polsek Mendoyo, Ipda Ngurah Artha Kumara mengatakan mengetahui kalau mayat itu neneknya, kemudian dia bergegas pulang memberitahukan temuannya kepada pihak keluarga.

Baca juga:  Lakalantas di Anggungan, Pengendara Motor Tewas

Mendapat kabar kalau salah satu anggota keluarganya meninggal di bendungan sekitar 30 meter ke utara rumahnya, I Dewa Nyoman Pater (44), keponakan korban bergegas menuju lokasi. I Dewa Nyoman Pater di lokasi langsung menceburkan diri untuk mengangkat korban dan selanjutnya di bawa pulang ke rumah duka.

Mendapat informasi, petugas kemudian melakukan olah TKP. Di TKP ditemukan shampo saset dan sabun mandi yang telah digunakan. Diduga korban tewas karena tenggelam saat mandi di tepian bendungan.

Baca juga:  Diduga Terpeleset, WN Switzerland Ditemukan Tak Bernyawa di Tukad Wos

Artha menduga korban mandi sambil keramas dengan cara membungkuk di tangga bendungan, kemudian saat membungkuk itu korban tercebur dan tenggelam. Tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga diyakini korban tewas karena tenggelam di bendungan tersebut.

Demikian juga pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian korban dan saat ini telah disemayamkan di rumah duka. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *