Intensitas gempa di Gunung Agung mengalami peningkatan dari hari ke hari. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Aktivitas gempa di Gunung Agung yang kini masih berstatus level III (siaga) terus terjadi. Pada Kamis (21/9) pukul 23.00 hingga Jumat (22/9) pukul 09.00 Wita, berdasarkan data BBMKG Wilayah III Denpasar, terjadi 23 gempa yang lokasinya di baratlaut Karangasem.

Gempa yang terjadi rata-rata berkekuatan 3 SR. Gempa terkuat sebesar 3,7 SR terjadi Jumat (22/9) pukul 07:50:06 Wita berlokasi di 8.26 LS, 115.52 BT (9 km Baratlaut Karangasem) sementara kedalaman mencapai 13 km.

Baca juga:  Gempa Kuat Guncang Jepang

Sebelumnya, karena aktivitas gempa yang terus mengalami peningkatan. PVMBG kembali menambah satu alat yakni Tilmeter untuk memonitor perkembangan yang dilakukan Gunung Agung yang dipasang di Pura Pengubengan Besakih.

“Kita memang pasang satu alat lagi. Pemasangan alat itu sebagai tambahan alat yang sudah ada. Nanti alat itu akan memonitoring atau mendeteksi kegiatan yang dilakukan Gunung itu sendiri apakah aktivitas gunung mengalami inflasi atau deflasi,” ungkap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, Kamis (21/9).

Baca juga:  2019, Tahun Terpanas Kedua Setelah 2016

Sementara itu Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG/BG KSDM I Gede Suartika menyatakan, jika dengan dipasanya alat Tilmeter ini pihaknya bisa memantau perkembangan aktivitas Gunung seperti apa. Sehingga data yang didapat dari alat lebih akurat lagi.

Berdasarkan data yang diperoleh di PVMBG di pos pemantauan Rendang, intensitas gempa terus mengalami peningkatan dari sebelumnya. Pada 19 September 2017 gempa vulkanik dalam dan dangkal 460 kali, pada 20 September 2017 gempa vulkanik dalam dan dangkal meningkat menjadi 571 kali. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Tiga Bulan Lebih Tak Erupsi, Karena Ini Status Gunung Agung Belum Diturunkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *