NEGARA, BALIPOST.com – Alat berat yang dipakai untuk bekerja di proyek PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) Pengambengan, Negara, tenggelam beberapa hari lalu. Sejumlah nelayan, Jumat (22/9) mengatakan alat berat tersebut tenggelam Rabu (20/9) sore lalu ketika mengeruk lumpur di kolam labuh di barat pabrik.
“Entahlah apa karena selip atau bagaimana malah katanya seperti ketarik dan tenggelam. Sekarang tinggal bagian atasnya saja yang muncul,” kata seorang nelayan yang minta namanya tidak disebut di media.
Sebelumnya katanya juga ada alat berat yang tenggelam dan sudah berhasil di evakuasi dan sudah dibawa ke Denpasar. “Banyaknya kejadian disini selama proyek, katanya pemilik alat berat/yang ngerjakan proyek akan mencari orang pintar. Entah apa harus ada upacara, tidak tahu juga,” jelasnya.
Dari pengamatan di lokasi, proyek sedang berlangsung. Sejumlah alat berat sedang bekerja. Alat berat yang tenggelam tampak bagian atasnya muncul di permukaan sementara badannya tenggelam. “Masih berupaya untuk dievakuasi. Pemilik alat berat lagi tidak ada,” kata salah seorang pekerja.
Sejumlah nelayan juga mengeluhkan akses jalan untuk nelayan terputus pasca proyek. Sehingga nelayan kesulitan untuk ke laut karena jukung mereka pasca proyek setahun lalu terpaksa ditambatkan sangat jauh.
Sementara groin yang baru dibangun tahun lalu juga dibongkar dengan alasan dibuat saluran drainase sehingga akses jalan nelayan ke laut putus. Kini di PPN Pengambengan ada dua proyek yaitu pembangunan dan pengembangan fasilitas PPN Pengambengan dan pembangunan ice flake mechine (IMF) serta instalasi air baku tahun 2017 yang dikerjakan PT Nivo Engeneering dengan anggaran Rp 26.520.038.000 dengan waktu 153 hari.
Demikian juga proyek pembangunan groin dan pengerukan kolam yang dikerjakan PT Singgalang Serayu Abadi dengan anggaran Rp 18.228.068.000.
Sementara itu Kepala PPN Pengambengan ketika hendak dikonfirmasi di kantornya tidak ada di tempat. Staf kantornya juga mengaku tidak tahu nomor ponsel kepala PPN. Demikian juga penanggungjawab kedua proyek juga tidak ada di tempat serta hanya ada pekerjanya saja. (kmb/balipost)