SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel telah mencapai ribuan. Kondisi lingkungan yang kurang nyaman, menyebabkan beberapa mengalami gangguan kesehatan. Bahkan, ada yang harus dirujuk ke RSUD klungkung dan menjalani rawat inap.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni menjelaskan dua hari berjalan, ditemukan pengungsi yang menderita sakit infeksi saluran pernafasan, maag, hipertensi, dan sesak nafas. Sebanyak 24 orang telah dirujuk ke rumah sakit.
Dari total yang sakit, tujuh orang diantaranya harus menjalani rawat inap. “Mereka masih bisa ditangani petugas. Koordinasi dan pemantauan terus berlanjut,” jelasnya.
Sementara itu, penanganan pengungsi sakit tak hanya dilakukan melalui posko kesehatan yang telah disediakan Pemkab Klungkung. RSUD Klungkung yang menjadi tempat rujukan juga menambah fasilitas untuk menghadapi jika sewaktu-waktu pasien membludak.
Humas RSUD Klungkung menyatakan seiring dengan adanya pengungsi dari Karangasem, sejalan dengan Gunung Agung siaga, fasilitas, khususnya UGD dilakukan penambahan. “Infus, oksigen, dan perlengkapan lain sudah ditambah,” jelasnya.
Selain itu, tenaga medis juga disiagakan 24 jam. Kedatangan pasien selalu siap ditangani. “Sampai sekarang kondisi rumah sakit masih berjalan seperti biasa. Belum ada kekroditan,” katanya. (Sosiawan/balipost)