AMLAPURA, BALIPOST.com – Seiring meningkatkan aktivitas vulkanik Gunung Agung, intensitas gempa tak lagi hanya dirasakan warga di lereng Gunung Agung. Gempa cukup keras berulang kali juga dirasakan warga hampir di seluruh wilayah Karangasem. Saat terjadi gempa, warga bisa menyelamatkan diri dengan keluar rumah. Tetapi, tidak dengan para tahanan.
Setelah status aktivitas vulkanik Gunung Agung naik menjadi level awas, ini menimbulkan kepanikan luar biasa di tengah masyarakat Karangasem. Para tahanan juga merasakan hal serupa. Pihak keluarga beberapa kali menghubungi tahanan, untuk memintanya tetap tenang. Ada pula yang memohon untuk diungsikan. Tahanan cukup resah, karena Kota Amlapura sendiri berulang kali diguncang gempa.
Tetapi, Kepala Lapas Karangasem Kusbiantoro, dihubungi Sabtu (23/9) siang tadi, mengatakan pihaknya berusaha untuk membuat situasi di dalam tetap tenang. Apalagi, di lokasi Lapas Karangasem di Lingkungan Susuan, Amlapura, masuk zona aman. Meski demikian, sebagaimana arahan Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana, seluruh pihak diminta meningkatkan kewaspadaan.
Pihaknya belum ada rencana untuk mengungsikan seluruh penghuni lapas, mengikuti arus pengungsian yang semakin deras menyusul naiknya status Gunung Agungg menjadi awas. Lapas Karangasem secara resmi menunggu keputusan Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana Gunung Agung. Bila terjadi kemungkinan terburuk dan wilayah Lapas Karangasem memang terancam, kemungkinan seluruh penghuni Lapas Karangasem akan diungsikan. “Tetapi, mau dievakuasi atau mengungsi, itu tergantung keputusan Komandan Satgas. Kalau terjadi gempa terus menerus atau tempat kita dilalui lahar, mungkin keputusan itu diambil komandan Satgas,” katanya.
Saat ini, meski situasi semakin genting, upaya yang dilakukan di dalam Lapas Karangasem hanya menambah perbekalan makanan dan menambah sedikit personil. Seluruhnya siaga di dalam Lapas. Total ada tujuh petugas di dalam Lapas yang siap mengambil tindakan, bilamana terjadi hal-hal diluar dugaan. “Saya juga terus ada di kantor bersama petugas lain, menemani para tahanan, agar tidak terpancing ikut-ikutan panik. Ibaratnya bapaknya saja tidak panik, masa anaknya lari,” kata Kusbiantoro.
Jumlah tahanan Lapas Karangasem hingga Sabtu (23/9) tadi, sudah mencapai 167 orang. Jumlah tahanan ini sudah overload dari standar jumlah tahanan di Lapas Karangasem sebanyak 149 orang. Meski overload, Lapas Karangasem masih layak untuk para tahanan. Kalau pun ada beberapa tahanan baru, Lapas Karangasem masih bisa nampung. Kusbiantoro berharap kemungkinan terburuk Gunung Agung meletus tidak akan pernah terjadi. Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan Satgas Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Gunung Agung, untuk memperoleh informasi terkini, dan langkah selanjutnya yang harus dilakukan. (bagiarta/balipost).