DENPASAR, BALIPOST.com – Meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem mengakibatkan sejumlah penduduk di daerah tersebut mengungsi ke berbagai wilayah. Termasuk juga telah memasuki wilayah Kota Denpasar.
Untuk memberikan kenyamanan dan mendata jumlah pengungsi yang telah datang ke Kota Denpasar, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra melalui instansi terkait telah memerintahkan menyediakan posko pengungsian terpadu di tiga titik, termasuk juga kebutuhan yang diperlukan untuk para pengungsi. Untuk itu semua organisasi perangkat daerah (OPD) mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan OPD terkait telah menyiapkan tempat penampungan.
Untuk posko pengungsian terpadu pertama terletak di Jl. Danau Tempe, Desa Sanur Kauh. Posko ini telah mulai menerima pengungsi dari Karangasem.
Posko pengungsian terpadu tersebut ditanjau langsung Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Sabtu (23/9). Rai Iswara sempat bercengkrama akrab dengan para pengungsi yang kebanyakan dari Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Ditemui di sela-sela peninjauan posko pengungsian terpadu, Rai Iswara mengatakan sesuai dengan penugasan Wali Kota, jauh sebelumnya Denpasar telah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi datangnya krama dari Karangasem. Mulai dari tiga hari, masyarakat Karangasem yang kena musibah Gunung Agung sudah berdatangan secara mandiri.
“Kami telah mempersiapkan untuk menerima kedatangan para pengungsi. Saat ini telah menerima sebanyak 300 orang dari tau sampai anak-anak,” ujar Rai Iswara.
Disamping posko Jl. Danau Tempe ini, juga akan dipersiapkan dua posko lainnya yaitu di Lapangan Kapten Sujana dan Kelurahan Serangan. Di posko Danau Tempe diperkirakan dapat menampung 400 pengungsi. Untuk mendukung keperluan para pengungsi telah disiapkan dapur umum, termasuk petugas kesehatan untuk memberikan pemeriksaan pada masyarakat Karangasem yang mengungsi.
Sekda Kota Depasar juga mengimbau masyarakat yang ingin memberikan bantuan kemanusian agar dibawa langsung ke posko I di jalan Danau Tempe, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan atau menghubungi call center Pudalops Emergency (0361) 223333 dan Emargency Call 112. “Mari ketuk hati kita untuk membantu saudara kita yang kena musibah,” ajak Rai Iswara.
Denpasar juga mempersiapkan tempat pendidikan bagi anak-anak pengungsi. Di samping pendidikan, Pemkot, sebutnya, juga telah menyiapkan tim konsultasi psikologi sehinga dapat mengatasi trauma yang terjadi. “Semua sisi kita telah siapkan sehingga para pengungsi benar-benar merasa nyaman ditempat pengungsian,” ujarnya.
Termasuk juga warga pengungsi yang membawa hewan piaraannya, Pemkot Denpasar huga telah menyiapkan tempat di Kapten Japa, untuk menjaga agar harga tetap stabil.
Sementara I Nengah Toyo yang merupakan Kepala Dusun Cegi, Desa Ban, Karangasem mengucapkan terimakasih pada Pemerintah Kota Denpasar melalui Walikota Denpasar dan Wakil Wali Kota yang telah menerima kedatangannya bersama ratusan pengungsi lainnya. “Kami sangat berterima kasih pada Pemerintah Kota Denpasar karena telah mempersipkan tempat penampungan yang memadai termasuk memenuhi kebutuhan pokok para pengungsi,” ujarnya.
Menurut Toyo kedatangan ke Denpasar merupakan keinginan mereka masing-masing karena ada beberapa warga mempunyai kerabat di Kota Denpasar. Kedepannya, ia berharap bencana Gunung Agung cepat berlalu sehingga warga bisa cepat kembali ke daerah masing-masing. (Asmara Putera/balipost)