DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah melakukan rapat dengan Kepala BNPB dan rumah sakit se-Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah menyiagakan tim darurat kesehatan. Semua pos kesehatan pengungsian telah disiagakan tenaga kesehatan baik dokter dan paramedis lainnya. Termasuk RS rujukan di Gianyar dan RSUP Sanglah juga telah disiagakan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM., Sabtu (23/9). “RSUD Karangasem tetap buka, cuma kalau ada yang perlu dirujuk kita harapkan ke Klungkung, Gianyar dan RSUP Sanglah,” ujarnya.
Dinas Kabupaten Karangasem juga telah menyiapkan obat-obatan. Sementara pihaknya menyiapkan masker sebanyak 400.000 masker dan BNPB 500.000 masker.
Ia menambahkan, tim kesehatan dari rumah sakit se-Bali telah menyiapkan 14 dokter umum, 56 paramedis dan 14 sopir selama 2 minggu ke depan sampai 8 Oktober 2017. Ada 56 rumah sakit baik RS pemerintah maupun RS Swasta serta 14 klinik. Tim dari rumah sakit menyiapkan 56 dokter umum dan 224 paramedis. Sedangkan tim klinik menyiapkan 14 dokter umum dan 56 paramedis. “Jadi total tenaga medis, dokter umum sebanyak 84 orang, paramedis 336 orang. Ini nakes (tenaga kesehatan) di luar Karangasem,” ujarnya.
Sementara nakes dari Karangasem sendiri melibatkan dokter puskesmas sebanyak 48 orang, dokter gigi 22 orang, perawat 160 orang, bidan 243 orang dan tenaga RS dokter umum 23 orang, dokter spesialis 29 orang, perawat 214 orang, bidan 81 orang.
Mengingat termasuk zona merah, faskes di Kecamatan Kubu di-non operasionalkan. Ada tiga faskes yang ada di wilayah tersebut yaitu puskesmas Kubu I, Puskesmas Kubu II dan RS Pratama Kubu. Dari tiga faskes tersebut, dua merupakan faskes rawat inap yaitu puskesmas Kubu I dan Klinik Pratama Kubu. Maka dari itu nakes dari faskes tersebut dioptimalkan di pengungsian.
Sedangkan faskes yang ada di Rendang dan Selat beroperasi seperti biasa. “Untuk daerah yang termasuk aman, pelayanan tetap jalan. Di posko pengungsian juga ditempatkan tim kesehatannya,” ujarnya. RSUD Karangasem tetap melayani pasien. Namun jika ingin merujuk diperbolehkan. Begitu juga RS lain harus menerima pasien dari Karangasem.
Saat ini dikatakan sudah ada yang dirujuk atau langsung menuju RS di luar Karangasem. “Memang karena panik, bisa saja langsung ke RS luar Karangasem. Saya sudah minta tetap dilayani,” tegasnya.(citta maya/balipost)