AMLAPURA, BALIPOST.com – Manajer Operasional Badan Pengelola Kawasan Pura Agung Besakih, I Ketut Sumendra saat ditemui saat berjaga-jaga di Besakih, Minggu (23/9) mengungkapkan, semenjak status Gunung Agung dinaikkan dari level siaga ke awas, warga besakih memang sudah diintruksi untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Termasuk bagi wisatawan dan para pemedek yang hendak melakukan ajar-ajar ke Pura Dalem Puri dan melakukan persembahyangan ke pura yang ada di Besakih juga sudah tidak diperbolehkan. Bahkan himbauan itu datang dari Persatuan Hinda Dharma Indonesia (PHDI) Bali.
“Isi surat himbauan PHDI bahwa seluruh umat Hindu khususnya bagi yang mau majar-ajar agar tidak diperbolehkan datang ke Besakih. Tapi kita tidak tahu sampai kapan himbauan itu akan berlaku. Yang jelas tetap akan mengacu pada PVMBG,” ucap Sumendara.
Meski sudah telah dihimbau agar umat Hindu tidak diperbolehkan datang ke Besakih untuk melakukan persembahyangan, Kata Sumendara sampai saat ini masih saja ada masyarakat Bali yang melakukan persembahyangan ke Besakih ini. Atas kondisi itu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja, kalau ada masyarakat yang bersembahyang ke Besakih yang sifatnya perorangan tetap diberikan, hanya saja dipusatkan di Pura Basukian.
“Kita tidak bisa melarang bersembahyang begitu saja. Kita tetap ijinkan, hanya kita pusatkandi Pura Basukian dan tidak boleh sembahyang ke pura yang lainnya. Sehingga saya dapat terus memantau mereka. Kalau sembahyang menyebar, ketika Gunung Agung benar erupsi, maka akan sulit melakukan kontrolnya. Jika sudah dipusatkan disini, kalau ada apa-apa tinggal cepat bisa lari,” terangnya.
Tak hanya umat Hindu saya yang masih melakukan persembahyangan ke Besakih dengan situasi Gunung Agung yang sudah awas ini, sejumlah wisatawan asing juga masih tetap nekat datang berkunjung untuk melihat indahnya Pura Besakih. Akan tetapi pihaknya tetap memberitahu wisatawan dan mereka mau mengerti dan segera mau bergegas pergi meninggalkan Besakih.
“Setiap harinya pasti saja ada wisatawan asing yang datang kemari (Besakih red). Tapi kita tetap berikan warning bila kunjungan ke Besakih tidak lagi diperbolehkan. Setelah kita kasi penjelasan mereka akhirnya mengerti. Dan mau segera meninggalkan Besakih,” jelas Pria yang juga sebagai Danramil Rendang ini. (eka prananda/balipost)