mencurigakan
Empat orang mencurigakan yang diamankan Polisi. (BP/ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Polsek Bebandem mengamankan empat orang laki laki di depan Kantor Perbekel Buana Giri, Bebandem, Karangasem, Minggu (24/9). Mereka yang mengaku dari Sanur, Denpasar itu digelandang ke kantor polisi karena menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.

Informasi yang dihimpun, orang tersebut mendadak muncul pasca wilayah Buanagiri ditinggalkan mengungsi oleh penduduknya. Tanpa alasan yang jelas, dua orang awalnya tepergok melempar-lempar pelet makanan anjing di sepanjang jalan desa. Aktivitas mereka di nilai tidak wajar mengingat saat ini Desa Buanagiri sedang nyaris tak berpenghuni. Dari hasil pengembangan disusul dua orang lagi tertangkap di Desa Jungutan sehingga jumlahnya empat orang. Hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan kepada mereka.

Baca juga:  Libur Lebaran, Kolam Pemandian di Toya Bungkah Diserbu

Kapolsek Bebandem, AKP AA Ngurah Agung, mengakui pihaknya sedang menginterogasi  laki-laki yang diamankan di depan Kantor Perbekel Desa Buanagiri. Pihaknya juga membenarkan tindakan represif diambil karena aktivitas mereka memunculkan kecurigaan. “Beberapa warga setempat yang melakukan patroli memergoki. Yang dilempar sejenis pelet untuk makanan anjing. Apa tujuannya, yang bersangkutan masih kita interogasi,” katanya.

Sayangnya, Ngurah Agung enggan merinci identitas kedua orang tersebut. Apakah orang tersebut penjahat yang berlagak relawan ataukah apa, perwira pertama itu juga menolak berkomentar. Dia juga berkelit ketika ditanya hasil introgasi yang telah dilakukan. “Kita masih konsentrasi mengevakuasi warga yang masih bertahan. Untuk masalah itu (penangkapan orang tersebut-red) masih kita dalami,” tukasnya.

Baca juga:  ''Nunas Tirta'', Suami-Istri Tersesat di Lereng Gunung Agung

Desa Buanagiri sendiri merupakan salah satu desa di kaki Gunung Agung dan berstatus Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Di daerah seperti itu, orang asing yang diperkanankan masuk hanya aparat keamanan. Di sana mestinya juga tidak ada relawan karena  dalam kondisi awas Gunung Agung, relawan terkonsentrasi di pos-pos pengungsian.

Ngurah Agung juga mengaku belum bisa memastikan orang yang dia amankan itu relawan atau bukan. Pihaknya hanya menegaskan bahwa sikap tegas yang diambil adalah untuk mencegah aksi-aksi tak terpuji oleh oknum yang ingin mendapat keuntungan di balik situasi bencana. “Buanagiri sedang kosong ditinggal mengungsi, jangan sampai ada yang mengambil keuntungan,” pungkasnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  WPFSD, Bali Tawarkan Konsep Harmoni dalam Pembangunan Berkelanjutan

 

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *