SINGARAJA, BALIPOST.com – Untuk pertama kalinya Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buleleng. Presiden dipastikan mengunjungi Buleleng pada Selasa (26/9). Satu-satunya agenda penting dalam kunjungannya itu, Jokowi akan menyerahkan sebanyak lima ribu sertifikat Program Nasional Agraria (Prona) dan sertifikat rumah bersubsidi di Buleleng.
Menjelang kunjungan itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama jajaran Muspida Buleleng telah melakukan persiapan. Dari persiapan itu terungkap, Presiden Jokowi mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban kemudian akan bertolak ke Buleleng dengan menaiki helikopter. Tiba di Buleleng, Jokowi langsung menunju Lapangan Umum Taman Kota (Tamkot) untuk menghadiri upacara penyambutan dan acara inti penyerahan sertifikat prona dan rumah bersubsidi kepada warga di Bali Utara.
Bupati PAS, Minggu (24/9) mengatakan, persiapan bersama pihak Istana dan instansi terkait sudah mendekati final. Hanya saja, teknis pelaksanan kunjungan itu belum diketahuinya dengan pasti. Bupati sangat mengapresiasi kunjungan Jokowi ke Bali Utara. Momentum ini menjadi kebanggaan dan sekaligus kesmepatan langka bagi jajarannya untuk bertatap muka langsung dengan Jokowi. “Kami fokus menyiapkan tempat dulu dan masalah apakah dapat giliran berbicara di hadapan Presiden saya belum tahu. Yang jelas ini kesempatan langka dan kita bangga ada pejabat tertinggi di negara kita yang mau mau berkunjung ke daerah kita,” katanya.
Meskipun belum ada kepastian mendapat kesempatan berbicara saat Jokowi di Buleleng, Bupati PAS mengatakan sudah memiliki bahan yang akan dibicarakan. Beberapa hal tersebut seperti harapan agar pemerintah pusat mempercepat proyek pembangunan shortcut Singaraja – Menguwitani (Badung) terutama untuk lokasi shortcut lima dan enam (Desa Wanagiri dan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada). Selain itu juga rencana membangun bandara internasional di Buleleng.
Terkait isu pembangunan bandara ini diakuinya penting agar masyarakat mendapat kepastian, sehingga warga tidak lagi termakan oleh isu-isu yang bisa menganggu kondusivitas di daerah. Satu poin penting lagi yang juga disampaikan oleh Bupati adalah menyangkut program pertanian dalam arti luas. (Mudiarta/balipost)