DENPASAR, BALIPOST.com – Jelang penerapan 100 persen nontunai di Jalan Tol Bali Mandara, PT. Jasamarga Tol Bali menjamin kesiapan mesin GTO (gerbang tol otomatis) di semua gardu tol. “Alatnya sudah 100 persen siap. Selama ini yang terjadi, alatnya sudah teruji. Sampai sekarang pun masih berfungsi dengan baik,” kata Ahmad Izzi, General Manager Operations and Maintenance Jasamarga Bali, Minggu (24/9).
Teknisi juga telah disiagakan di tiga gerbang yaitu Benoa, Ngurah Rai dan Nusa Dua untuk bisa mengantisipasi jika terjadi trouble. “Teknisi standby 24 jam. Saat ini pun sudah standby 24 jam,” katanya.
Jika listrik mati, genzet telah disiapkan dengan waktu kurang dari 10 detik sudah kembali menyala. Sehingga persiapannya di gerbang Ngurah Rai dan Nusa Dua telah 100 persen sedangkan di Benoa 95 persen, baik teknis maupun nonteknis. “Kita telah menyiapkan kartu elektronik di 3 gerbang tol yaitu ada 20 gardu tol,” imbuhnya.
Sejak tahun 2015, 11 gardu tol telah melayani transaksi elektronik. Sehingga saat ini pihaknya hanya menambah 9 gardu tol elektronik.
Jika terjadi hambatan di gardu tol, pihaknya telah mengantisipasi dengan menempatkan petugas di lapangan sebanyak-banyaknya, terutama petugas patroli. “Kalau sekarang kita punya patroli itu satu shift terdiri dari 15 orang, mungkin nanti dua shift kita kerahkan jadi dua kali lipatnya,” pungkasnya.
Hal itu dilakukan karena tidak menutup kemungkinan golongan I yang ingin melewati tol namun tidak memiliki uang elektronik (unik) atau tidak mau membeli unik sehingga harus memutar balik. “Kita tidak bisa lagi nerima tunai karena alat kita sudah diset untuk elektronik semua,” tandasnya.
Simulasi untuk putar balik pun telah dilakukan. Jalur putar balik telah disiapkan sebelum masuk gerbang tol. Semua gerbang tol telah disediakan jalur pemutaran emergensi. “Nanti dia akan keluar lagi dari tol,” imbuhnya.
Terdapat 59.000 lebih kendaraan yang melewati jalan tol per harinya. Dengan adanya elektronifikasi ini, pihaknya memprediksi akan ada peningkatan jumlah kendaraan 5-7 persen yang melewati tol. Apalagi rencana pembangunan underpass di bundaran Ngurah Rai, sehingga alternatif sudah tersedia yang bisa membantu aktivitas masyarakat.
Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan, terkait persiapan 100 persen di Jalan Tol Bali Mandara, pihaknya telah meminta enam bank yaitu BCA, BRI, BNI, BPD Bali, Bank Mantap, dan Mandiri untuk menyiapkan sarana top up di tol. Pihaknya telah mengantisipasi jenis-jenis hambatan pengendara yang akan melewati tol. Yaitu lupa membawa unik, saldo tidak cukup, dan tidak mempunyai unik sama sekali. Ia berharap, setelah masyarakat nyaman memakai unik, baru kemudian akan banyak yang memakai unik. (Citta Maya/balipost)