MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali kembali menjadi destinasi wisata minat khusus kelas dunia. Setelah diguncang dengan gelaran Soundrenaline 2017 di Garuda Wisnu Kencana, beberapa waktu lalu, kali ini giliran kompetisi piano yang digelar. Ada “Bali Open Piano Competition 2017” yang siap menyapa mulai Sabtu (23/9) hingga Minggu (24/9) di Padma Resort, Legian Bali.
Selain berkompetisi, para peserta yang datang dari berbagai kota di Indonesia dan sejumlah negara seperti Singapura, Prancis, AS, Korea dan Jepang ini juga diajak untuk berwisata di Bali. Berwisata di destinasi kelas dunia yang dinobatkan sebagai The Best Destination 2017 oleh TripAdvisor.
Ketua Penyelenggara “Bali Open Piano Competition 2017”, Eleonora Aprilita mengatakan, ini adalah tahun kedua penyelenggaraan Bali Open Piano Competition. Dibanding penyelenggaraan sebelumnya, jumlah peserta pada tahun ini mengalami peningkatan.
“Jumlahnya meningkat. Kalau tahun lalu ada 110 peserta, tahun ini meningkat jadi 157 peserta,” ujar Eleonora saat ditemui usai pembukaan Bali Open Piano Competition, Sabtu (23/9).
Hal tersebut dikatakan Eleonora menunjukkan keberhasilan atas dua hal. Pertama, menunjukkan bahwa kompetisi tahunan ini telah menjadi acuan bagi peserta dari negara-negara luar baik di Asia Tenggara dan Pasifik, bahkan negara-negara Eropa.
Bahwa Indonesia memiliki kompetisi piano yang memiliki standar dunia.
“Kalau 10 tahun lalu Indonesia selalu menjadikan Singapura sebagai acuan, tapi kini sebaliknya. Indonesia yang menjadi acuan untuk kompetisi-kompetisi piano dunia,” kata Nora, sapaan akrab Eleonora.
Karena itu ia mengatakan, penyelenggaraan Bali Open Piano Competition dilakukan dengan sebaik mungkin dengan mengikuti standar dunia dalam penyelenggaraan kompetisi piano, khususnya musik klasik.
Selanjutnya, yang kedua, antusiasme yang semakin besar dari peserta juga menunjukkan bahwa Bali memang dan selalu menjadi destinasi favorit wisatawan. Mayoritas para peserta yang ikut tidak datang seorang diri. Tapi bersama keluarga, baik orang tua ataupun kakak dan adik mereka.
“Jadi konsepnya adalah mereka berkompetisi dulu, baru setelah itu liburan menikmati Bali. Mulai dari belanja, kuliner dan lainnya,” kata Nora.
Hal inilah yang menjadi kelebihan lain dari karakteristik wisatawan minat khusus seperti kompetisi piano ini.
“Dan rata-rata mereka adalah high end tourist, jadi spending mereka juga besar. Dan rata-rata mereka tinggal bisa empat sampai lima hari,” kata Eleonora.
Bali Open Piano Competition 2017 mempertandingkan 12 kategori. Untuk kategori lagu pilihan terbagi dalam enam kategori, yaitu A: usia maksimal 7 tahun, B: usia 8-9 tahun, C:usia 10-11 tahun, D: usia 12-14 tahun, E: usia 15-17 tahun, dan F: usia minimal 18 tahun.
“Kemudian ada enam Kategori Bebas, Bebas A-F, mereka akan berkompetisi memainkan tuts-tuts piano dengan tema zaman Barok, karya komposer sekitar tahun 1600–1750, zaman klasik, karya komposer tahun 1750–1820 , zaman romantik yaitu karya komposer pada sekitar awal 1800-awal 1900, dan zaman modern, karya komposer pada abad 20-21,” ujar Nora.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kembali digelarnya “Bali Open Competition 2017”. Menurutnya kompetisi ini turut menyukseskan program Wonderful Indonesia. Terlebih penyelenggaraan kompetisi dilakukan dengan standar global, sehingga magnet bagi masyarakat luar akan semakin besar.
“Bali dengan segala keindahanya telah menjadi idaman banyak wisatawan dunia. Ditambah dengan penyelenggaraan kompetisi yang berkelas, akan saling menguatkan keduanya. Kompetisi semakin diminati, dan kunjungan wisatawan ke Bali akan semakin meningkat,” kata Menpar Arief Yahya.
Tidak hanya itu, Bali Open Piano Competition 2017 juga akan menjadi atraksi tambahan bagi wisatawan yang sedang berlibur di Bali.
“Mereka yang sedang berwisata bisa sekaligus menikmati suguhan pianis-pianis andal. Selamat berwisata, salam Wonderful Indonesia,” kata dia. (kmb/balipost)