AMLAPURA, BALIPOST.com – Kota Amlapura sempat lumpuh, pascapengumuman level awas Gunung Agung, Jumat (22/9) malam. Setelah memastikan Kota Amlapura masih aman, aktivitas warga Kota Amlapura berangsur-angsur pulih.
“Denyut nadi” Kota Amlapura nampak mulai pulih, terlihat dari pedagang di Pasar Amlapura Timur yang mulai beroperasi seperti biasa. Seperti yang terlihat di Pasar Amlapura Timur, para pedagang mulai membuka lapak dagangannya.
Meski tidak seramai biasanya, tetapi para pedagang mengaku mulai tenang. Pedagang juga baru sadar bahwa kabar yang membuat mereka panik waktu itu adalah kabar hoax. Gunung Agung tidak meletus dalam waktu 1 kali 24 jam usai naik level jadi awas.
Meski masih waswas dengan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung, tetapi para pedagang mengaku harus tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dari seluruh pedagang di pasar setempat, nampak masih banyak pula lapak yang masih tutup. “Saya sempat mengungsi ke Klungkung, waktu ramai-ramai orang ngungsi itu. Ternyata info Gunung Agung mau meletus tidak benar, jadi saya balik berdagang seperti biasa,” kata salah satu pedagang, Wayan Kisid, Senin (25/9).
Toko-toko di sekitar pasar itu juga sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Sementara aktivitas sekitar pasar ini sepenuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Karena aktivitas Pasar Amlapura Barat juga belum pulih.
Berbeda dengan Pasar Amlapura Timur, Pasar Karangsokong Amlapura nampak masih terlihat lumpuh. Belum ada tanda-tanda para pedagang disana akan berjualan lagi. Saat ini yang tersisa hanya ada lapak-lapak sementara pedagang dan terpal kusut.
Hingga Senin (25/9), nampak hanya ada dua pedagang saja yang membuka toko dan lapaknya serta tiga pedagang ayam. Tidak hanya pedagang, pembelinya juga sangat sepi. “Hanya ada beberapa orang yang lewat, membeli canang, buah, jajan maupun sembako. Sepi sekali sejak dua hari lalu,” kata salah satu pedagang di Pasar Karangsokong Ni Wayan Sumiati di Toko Ari Puspa.
Para pedagang di pasar ini, nampak sudah mengevakuasi seluruh barang dagangannya ke tempat aman. Belum ada tanda-tanda pedagang di tempat ini akan berjualan lagi, menyusul situasi Kota Amlapura sudah kembali kondusif.
Sebelumnya, warga Kota Amlapura yang tidak mengungsi sempat kebingungan memenuhi kebutuhan pokok. Sebab, saat itu tidak ada satu pun toko maupun pasar yang buka. Situasinya nyaris seperti hari raya Nyepi. Warga yang kebingungan sempat meminta beras ke tetangga. “Tolong yang dipikirkan jangan hanya logistik untuk warga di pengungsian. Tetapi, kami yang tidak mengungsi, bagaimana. Nyari beras saja susah,” keluh warga Kota Amlapura, Putu Yasa. (Bagiarta/balipost)