GIANYAR, BALIPOST.com – Membuat produk upacara keagamaan Hindu (mejejaitan) dilakukan para perempuan pengungsi Gunung Agung di Posko Lapangan Sutasoma, Sukawati. Ternyata, produk mereka ini sukses mendapatkan pesanan dan akan didistribusikan ke sejumlah toko perlengkapan upakara, termasuk pasar umum yang ada di Kabupaten Gianyar.

Salah satu pengelola toko Upakara Prakerti Buana Beng, Desak Kartini saat mengunjungi posko pengungsian, Senin (25/9), menyampaikan kesediaanya membeli jika hasil jahitan ini tak terserap oleh pasar. “Apa saja hasil jahitan ibu-ibu ini, saya siap beli,” jelasnya.

Baca juga:  Siwaratri, Gunung Agung Kembali Erupsi

Desak Kartini yang juga Kasi Pemberdayaan Perempuan Dinas P5KB Kabupaten Gianyar ini mengaku bersedia membeli lebih mahal seribu dari harga normal. Misalnya, untuk 50 ceper dihargai Rp 8 ribu, sekampil tangkih seharga Rp 12 ribu, dan seikat Taledan dihargai Rp 10 ribu. “Tiga hari sekali saya akan kesini untuk mengecek. Apakah ada yang bisa saya beli atau tidak,” ujarnya.

Sementara Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas P5KB Kabupaten Gianyar, Ni Made Agustini, mengatakan aktivitas mejejahitan para ibu-ibu pengungsi di Posko Lapangan Sutasoma Sukawati memang patut diapresiasi. Mejejahitan dinilai sebagai aktifitas selingan positif untuk menghabiskan waktu di pengungsian. “Selain disalurkan ke sejumlah toko upakara, ini juga bisa dikirim ke pasar umum yang ada di Gianyar,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Tak Sesuai Peruntukkan, Warga Tolak Perumahan Dibangun Dekat Pura Puseh Perancak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *