DENPASAR, BALIPOST.com – Tanggap bencana akibat meningkatnya status Gunung Agung, Karangasem, mengakibatkan arus gelombang pengungsi semakin banyak. Arus pengungsian kali ini bukan hanya warga semata. Namun, tidak sedikit dari mereka memboyong ternak peliharaannya ke lokasi pengungsian. Terutama untuk ternak sapi yang menjadi primadona untuk dipelihara warga Karangasem.
Salah seorang pengungsi asal Br.Pengalusan, Desa Ban, Kubu, Karangasem, Ketut Siman, mengaku membawa lima ekor sapinya ke lokasi penampungan sementara. Mereka kini tinggal bersama ratusan warga Ban, di posko pengungsian Jalan Danau Tempe, Sanur. “Lima sapi yang saya pelihara sudah dibawa ke sini (Sanur,red). Sebenarnya saya punya enam sapi, tapi sudah dijual satu,” katanya, Selasa (26/9).
Dikatakan, kini pihaknya mulai kesulitan mendapatkan pakan ternak. Pihaknya hanya mengandalkan meminta dari warga yang ada di sekitarnya. Terutama warga yang memiliki sawah. “Saya hanya minta di warga yang sedang berada di sawah,” katanya.
Sulitnya mencari pakan ternak juga diakui Perbekel sanur Kauh I Made Ada saat rapat koordinasi penanganan pengungsi di Kantor Wali Kota, kemarin. Pihakanya mengaku sudah banyak warga pengungsi yang membawa hewan ternaknya di pengungsian. Mereka menyiapkan lahan di belakang posko yang digunakan warga.
Made Ada menyebutkan, pihaknya mulai kesulitan dengan pakan ternak yang harus dipenuhi untuk kebutuhan sekitar 40 ekor sapi. Pihaknya berharap instansi terkait agar bisa membantu dalam penyediaan pakan ternak di pengungsian. (asmara/balipost)