Pembalap ITdBI 2016. (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Balap sepeda Internastional  Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) 2017, 27-30 September, tak hanya menjadi ajang adu gengsi pembalap  asing. Di kelas nasional, perebutan gelar juara individual alias general classification dipastikan makin ketat. Sedikitnya ada lima pembalap nasional yang akan bersaing menaklukan ganasnya lintasan lereng Ijen, mulai Rabu (27/9) pagi.

Mereka, Dadi Suryadi (Terengganu Cycling Team), Aiman Cahyadi (Sapura Pro Cycling Team), Jamal Hibatullah (KFC Cycling Team), Hari Fitrianto (CCN Cycling Team), dan Bambang Suryadi (BRCC Banyuwangi).

Kelima pembalap tersebut sama-sama memiliki peluang besar. Sebab, menyandang predikat climber. ” Di etape ketiga ITdBI 2017, balapan memang “hanya” melintasi 116,3 kilometer atau jarak terpendek kedua dibanding tiga etape lainnya. Tapi, lintasannya menantang, menaklukan lereng Ijen di ketinggian 1.880 mdpl,” kata Chairman ITdBI Guntur Priambodo, Selasa (26/9).

Baca juga:  Sebulan Sembunyi di Banyuwangi, Residivis Curat Ditangkap

Sementara itu, bagi para pembalap asing, lintasan ITdBI juga menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, tahun ini, para pembalap Eropa ikut turun laga. Tahun lalu, pembalap asal dari Kinan Cycling Team, Jepang, Jai Crawford sukses memboyong juara ITdBI.  Crawford secara mengejutkan menjadi jawara setelah para juri  mendiskualifikasi Peter Pouly di etape keempat akibat berat sepeda yang kurang standar.

Tahun ini, Crawford tentu tak hanya ingin mempertahankan gelar. Tapi, menunjukkan adalah pembalap yang bisa meraih gelar langsung dari arena balapan. Bukan karena protes kepada juri.

Baca juga:  Setahun Buron, Tersangka Penipuan Arisan "Mama Gaul" Ditangkap

Kepercayaan diri pembalap 34 tahun itu semakin kuat lantaran dia datang ke Banyuwangi dengan status sebagai penguasa Le Tour de Filipinas yang digelar Februari lalu. Di ajang balapan yang digelar di Filipina itu, Crawford hampir saja mengawinkan juara individual dengan gelar Raja Tanjakan, jika saja koleksi poinnya tak kalah dari Mario Vogt yang memimpin perolehan angka dengan selisih 5 poin.

Crawford juga sudah melakukan “pemanasan” dengan mengikuti Tour de Moluccas pada 19-22 September lalu. Meski ajang balapan yang digelar di Maluku itu masih lebih berat International Tour de Banyuwangi Ijen, fokus Crawford untuk mempertahankan gelar tak bisa disepelekan. “Juara bertahan pasti jadi kandidat kuat. Kemampuan dia di tanjakan bagus. Begitu juga di rute flat,” imbuh Guntur.

Baca juga:  Sebelum Idul Fitri, Pesona Green Airport Banyuwangi Sudah Beroperasi 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ITdBI dibagi dalam empat etape. Tahun ini, total rute sepanjang 533 kilometer. Etape pertama, Rabu (27/9) pagi, berangkat dari Pasar Bajulmati, Wongsorejo. (budi wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *