AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejak beberapa hari lalu bantuan berupa makanan dan perlengkapan tidur terus mengalir. Bahkan sejumlah BUMN mulai merancang bantuan jangka panjang karena umumnya bencana erupsi membutuhkan jangka waktu lama untuk dipulihkan.
Direktur PT Indonesia Tourism Development Corporation, Jatmiko K. Santosa, menyerahkan bantuan langsung ke posko induk penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung. “Kami saat ini kembali membawa logistik kepada para korban erupsi Gunung Agung,” ujarnya.
Dikatakan, sebagai perusahaan yang ada di Bali, pihaknya mengaku memiliki tanggung jawab moral dalam membantu korban. Bantuan berupa pakaian, selimut, peralatan mandi, susu dan bahan makanan yang diserahkan merupakan gelombang kedua.
Sebelumnya diserahkan bantuan Sinergi BUMN Pariwisata dari ITDC, HIN dan Patrajasa pada Minggu (24/9). Bahkan Kamis (28/9), BUMN berencana akan mengelar pertemuan koordinasi di Jakarta untuk membantu korban.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam penyaluran bantuan. Hal ini dimaksudkan agar bantuan yang diberikan tepat dan sesuai kebutuhan. “Kami siap memberikan bantuan bertahap dalam jangka panjang, karena kejadian erupsi biasanya lama. Kami pun akan menempatkan posko di sini untuk koordinasi bantuan,” imbuhnya.
Bupati Karangasem, Ayu Mas Sumantri menyatakan, apresiasi atas support masyarakat dan industri, khususnya BUMN, dalam memberikan bantuan. “Tiap saat bantuan terus mengalir ke posko. Namun kami berharap bantuan ini harus diatur dan dikoordinasikan mengingat erupsi biasanya tidak singkat,” sebutnya.
Direktur Utama Pelindo III, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, menyatakan kesiapannya sebagai BUMN nasional dalam membantu korban bencana Gunung Agung. Pihaknya telah menganggarkan beberapa miliar untuk membantu para korban.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengatakan agar distribusi barang benar-benar dilakukan dengan baik. Barang banyak menumpuk dalam waktu lama bisa rusak. “Kita harus benar-benar mengatur distribusi dengan baik,” imbuhnya.
Ia pun mengatakan, agar segera mendatangkan barang dari Jawa. Hal ini menanggapi kelangkaan sejumlah barang kebutuhan untuk para pengungsi. “Di Bali barang sudah mulai langka dan mahal, bila perlu kita datangkan langsung dari Jawa Timur, Jawa Tengah melalui jalur laut. Kita siap kapalkan,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)