SEMARAPURA, BALIPOST.com – Warga Desa Muncan, Karangasem yang mengungsi di Balai Banjar Griya Cucukan, Desa Selat, Klungkung mulai mencari cara untuk menghilangkan rasa suntuk. Mereka memilih menghabiskan waktu dengan ngukir dan membuat sarana upakara.

Pengungsi, I Wayan Wardana, Rabu (27/9) menuturkan mengungsi sejak 23 September, nyaris tak ada aktivitas. Hal tersebut memunculkan rasa jenuh dan hari pun terasa lama berlalu. “Biar tak jenuh, saya ngukir. Kebetulan juga ada order saat masih di desa,” tuturnya.

Baca juga:  Kreasi Seni Dipadu Pameran Lukisan Meriahkan Pawai PKB XLIV

Pekerjaan itu tak hanya dilakukan dirinya. Namun juga istri dan kerabatnya. Bahan bakunya langsung dibawa dari desanya. “Ini sudah ditekuni sejak sebelum mengungsi,” katanya.

Selain ngukir, kaum perempuan juga ada yang membuat porosan dan anyaman bambu. Seperti halnya Desak Ayu Sugiantini. “Untung masih ada tempat,” imbuhnya.

Klian Banjar Dinas Cucukan, Ida Bagus Maha Putra mengatakan selain ukiran, produk yang dihasilkan pengungsi dijual ke pasar. Keuntungannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Ada juga yang bekerja di pertanian. Kami siap membantu,” katanya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Pasebaya Nilai Transmigrasi Bukan Solusi Atasi Pengungsi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *