Pemuteran
Sejumlah warga mengikuti persembahyangan mohon keselamatan di Pura Penataran Agung Pemuteran, Rabu (27/9). (BP/edi)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejak pagi, warga Dusun Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, berkumpul di Pura Penataran Agung, Pemuteran. Meski seluruh warga mengungsi ke Kabupaten Tetangga, yaitu Bangli, namun mereka kembali ke Desanya untuk melakukan persembahyangan di Pura Penataran Agung Pemuteran, Rabu (27/9). Warga pada hari itu, melakkukan Upacara Mengayu Ayu yaitu mememohon keselamatan kepada Hyang Widhi Agar diberi keselamatan.

Dari Dusun Pemuteran, wajah indah Gunung Agung nampak jelas. Karena dari Gunung Agung sampai Dusun Pemuteran hanya berjarak sekitar 9 Km.

Meski tempat tersebut merupakan Kawasan Rawan Bencana, namun masih ada beberapa warga yang tinggal disana dan belum pindah ke tempat pengungsian. Dari pantauan di lokasi, masih ada sejumlah warga yang melakukan aktifitas seperti biasa.

Menurut jro mangku pasek, salah seorang pemangku di Pura Setempat mengatakan, Desa Pemuteran dihuni oleh sebanyak 500 kepala keluarga. Secara keseluruhan, jumlah warga yang tinggal disana sebanyak dua ribu jiwa. Diungkapkannya, sebagian besar warga sudah mengungsi ke daerah Pengotan Bangli, karena warga merasa tempat tersebut adalah yang paling aman.

Menurut penuturannya, sewaktu Gunung Agung meletus tahun 1963, lokasi Pura Penataran Agung Pemuteran dijadikan sebagai tempat berlindung dari material letusan Gunung Agung. Dikatakannya, seperti dulu, informasi belum secanggih sekarang. Pihaknya berharap semoga untuk kali ini semua baik baik saja.

“Upacara ini merupakan pikebeh jagat mengayu ayu. Biasanya kami laksanakan selama tiga hari, namun karena situasi status Gunung Agung sudah awas, kami laksanakan sehari saja. Tujuannya untuk memohon agar diberikan keselamatan, pungkasnya. (yudi kurnaedi/balipost)

Baca juga:  Mangga Harum Manis Buleleng Diekspor ke Rusia
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *