AMLAPURA, BALIPOST.com – Ancaman erupsi Gunung Agung terus menimbulkan dampak serius. Pasokan air kepada warga Karangasem pun kini terancam. Petugas operator di lokasi air baku Telaga Waja, Rendang, Karangasem rupanya sudah kabur karena ketakutan. Lantaran tak ada yang berani bertugas, sumber air terbesar di Karangasem itu, kini terpaksa ditutup sementara.
Direktur PDAM Karangasem Gusti Singarsi, Rabu (27/9) siang tadi, mengatakan tertutupnya sumber air Telaga Waja cukup mempengaruhi pasokan air ke pelanggan PDAM. Pihaknya juga cukup kebingungan menghadapi ancaman erupsi Gunung Agung. Sebab, bila terjadi erupsi, hampir seluruh DAS (Daerah Aliran Sungai) pasti terdampak. Dua DAS paling besar dari Karangasem yakni DAS Telaga Waja dan Tukad Unda. “Waktu rapat dengan PUPR di Provinsi, saya sempat marah. Tidak ada petugas yang berani bertugas disana. Saya diserahin kuncinya, terus diminta buka sendiri tempat sumber air Telaga Waja ini. Tapi, ini memang sulit, karena disana juga kawasan rawan bencana,” kata Gusti Singarsi.
Meski Telaga Waja saat ini ditutup, tetapi secara umum pasokan air kepada pelanggan masih bisa dilayani dengan normal. Tetapi, kalau ini terus-terus dilakukan, dia juga khawatir pasokan air PDAM ke pelanggan terus berkurang. Karena pasokan air dari sumber mata air lainnya juga sudah semakin menipis. Sumber mata air lainnya saat ini juga didrop melalui mobil tangki kemudian didistribusikan kepada pengungsi di titik pengungsi yang belum menyediakan sumber air bersih. Air PDAM disimpan dalam tangki-tangki penampungan berukuran cukup besar, bekerjasama dengan Dinas PUPR.
Sementara, mengantisipasi terjadinya erupsi, pihaknya sudah mengajukan pembuatan sumur bor berukuran besar yang dipusatkan di Kecamatan Rendang, Manggis, Sidemen dan Abang. Khususnya mengenai titik lokasi sumur bor, nanti lokasinya akan ditentukan BWS (Balai Wilayah Sungai) Bali-Penida.
Selain itu, PDAM juga mengajukan bantuan mobil tangki agar masing-masing kecamatan siaga mobil tangki PDAM. Dari pengajuan lima mobil tangki, yang disetujui baru dua unit. Sisanya dipastikan akan segera menyusul.
Air Baku Sungai Telaga Waja dipusatkan di Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang. Mata air ini sejak awal digadang-gadang bisa mengatasi masalah air bersih di Karangasem. Reservoarnya berkapasitas sekitar 10.000 meter kubik air. Sumber air diangkat menggunakan genset melalui Transmisi I (RT I) berkapasitas 100 meter kubik, menuju reservoar Transmisi II (RT II), berkapasitas 10.000 meter kubik. Sumber air berasal dari lima mata air, antara lain mata air gerubuk, surya, bangol, Celuk dan Isah. Kelima sumber mata air ini berlokasi di Desa Adat Tegenan, Kecamatan Rendang. Dari pusat sumber mata air inilah dialirkan melalui pipa sepanjang 87 kilometer ke arah timur. Pipa berdiameter 70 cm itu sudah membentang di seluruh kecamatan. (Bagiarta/Bali Post)