JAKARTA, BALIPOST.com – Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku pengelola Bandara Trunojoyo yang berlokasi di Sumenep siap melayani penerbangan komersial dari maskapai Wings Air, Rabu (27/9). Wings Air akan menerbangi rute Bandara Juanda (Surabaya) – Bandara Trunojoyo (Sumenep) pp tiap hari dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72 -600.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, pengelola Bandara Trunojoyo akan melayani penerbangan tersebut secara profesional dengan mengedepankan safety, security, services through compliance ( 3s +1c ) sesuai misi bandara tersebut. Pembukaan penerbangan reguler berjadwal setiap hari 7 kali seminggu ini merupakan pelaksanaan dari perintah Presiden Joko Widodo untuk membuka penerbangan berjadwal reguler demi membuka konektifitas daerah diseluruh Indonesia untuk merealisasikan kemandirian ekonomi yang tertera dalam Nawacita ke 7. Seperti halnya pembukaan Bandara Tasikmalaya dimana masyarakatnya telah menunggu selama 12 tahun akhirnya dengan rute baru setiap setiap harinya berhasil dibuka oleh presiden menjelang lebaran tahun ini. Kini giliran masyarakat P. Madura menikmati layanan penerbangan yang sama.
“Kami mengapresiasi positif penerbangan komersial ini karena sesuai dengan misi dari bandara tersebut yaitu Menjadi Agen Pemercepat Pengembangan dan Pertumbuhan Perekonomian, membuka daerah, simpul transportasi, mendorong dan menunjang industri, persagangan, dan pariwisata di Pulau Madura, kita tahu bahwa sepanjang pantai Madura ini berpotensi sebagai wisata yang bisa dimanfaatkan, selain itu masyarakat Madura juga erat dengan budaya perdagangan yang menyebar luas diberbagai daerah lain bahkan berbagai penjuru dunia,” ujar Agus.
Bandara Trunojoyo selama ini melayani masyarakat di empat kabupaten yang ada di Pulau Madura. Yaitu Kabupaten Sumenep, Bangkalan, Sampang dan Pamekasan. Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Airfast Indonesia yang melayani penerbangan perintis Surabaya-Sumenep pp dan Sumenep-Bawean pp.
Selain itu bandara ini juga melayani penerbangan dari beberapa sekolah pilot seperti Merpati Pilot School, Aviatera Training, Global Aviation, Nusa Flying School dan Loka Banyuwangi. “Dengan adanya penerbangan komersial ini berarti ada peningkatan dari sebelumnya penerbangan perintis. Dengan demikian target peningkatan perekonomian di daerah sekitar bandara dengan adanya penerbangan sudah tercapai,” lanjut Agus lagi.
Agus mengharapkan trend positif tersebut terus dijaga dan dilanjutkan. Misalnya dengan menambah rute-rute penerbangan ke kota lain yang potensial. Untuk itu Agus mengharapkan kerjasama yang erat antara pengelola bandara, maskapai penerbangan serta Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.
Bandara Trunojoyo yang terletak di Pulau Madura ini merupakan Bandara kelas III yang dikelola dan dioperasionalkan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Bandara saat ini mempunyai dimensi landas pacu (runway) 1600 m x 30 m dan memiliki 2 Apron (Apron I : 40 m x 40 m, Apron II : 75 m x 80 m). Sedangkan dari sisi darat, bandara ini mempunyai gedung terminal seluas 12 x 11 m dan gedung operasional seluas 144 m2. (Nikson/balipost)