SINGARAJA, BALIPOST.com – Pengungsi dari Kabupaten Karangasem ke Buleleng yang terus berdatangan, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng “berjibaku” untuk memberikan pelayanan kepada ribuan pengungsi. Selain menyiapkan logistik, BPBD di bawah komando Made Subur itu berupaya menyiapkan fasilitas untuk mandi cuci, dan kakus (MCK) dan menyediakan air bersih di posko pengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur dihubungi, Kamis (28/9) mengatakan, pengungsi yang sudah melebihi angka 17 ribu jiwa tersebut membutuhkan fasilitas MCK dan air bersih yang memadai. Untuk itu, sejak beberapa hari lalu, pihaknya terus menambah banyak tempat MCK di posko pengungsian.

Baca juga:  Sebulan Terakhir, Harga Jeruk Alami Penurunan

Selain menambah tempat MCK, Subur juga mengerahkan alat berat membuat lubang sepiteng agar kapasitas tampungnya lebih banyak untuk jangka waktu lama. Dengan upaya ini, Subur optimis limbah di posko pengungsian tertangani dengan baik dan tidak sampai menimbulkan pencemaran lingkungan. “Kami terus menambah banyak MCK dan lubang penampungngan limbah juga ditambah, sehingga ini bisa bertahan untuk waktu yang belum bisa ditentukan,” katanya.

Baca juga:  Tak Terdampak Erupsi Gunung Agung, Pengungsi dari 51 Desa Karangasem akan Dipulangkan

Di sisi lain mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng ini mengatakan, ketersedian air bersih di posko pengungsian juga menjadi permasalahan serius. Apalagi dengan jumlah pengungsi yang setiap hari bertambah memerlukan ketersedian air bersih yang memadai.

Untuk itu, BPBD Buleleng bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida sejak tiga hari lalu membuat sumur bor di posko pengungsi di Desa Les, Kecamatan Tejakula. Setelah sumur bor mengeluarkan air, BPBD akan memasang jaringan air bersih ke masing-masing tenda pengungsi.

Baca juga:  Anggota Polda Bali Dikeroyok dan Ditusuk

Dengan demikian, pengungsi bisa memanfaatkan pasokan air sumur tersebut untuk keperluan selama bertahan di pengungsian. “Di Posko Desa Les memang air bersih masih perlu ditambah. Kami sudah berkordinasi dengan BWS Bali-Penida dan sekarang sudah mulai membuat sumur bor. Nantinya jaringan air berish kita buat dan menambah tempat pencucian tangan untuk pengungsi di masing-masing tenda,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *