SEMARAPURA, BALIPOST.com – Peningkatan status Gunung Agung dari level siaga ke awas telah menyebabkan puluhan ribu warga Karangasem mengungsi. Untuk itu, sejak 23 September 2017, BPJS Kesehatan Cabang Klungkung seizin BPJS Kesehatan Kedeputian Direksi Wilayah Bali Nusra, ikut serta berpartisipasi membantu pengungsi.
Diberikan beberapa sumbangan khusus di wilayah Bali Timur sesuai dengan hasil koordinasi dengan masing-masing Pemerintah Kabupaten. Sumbangan tersebut berupa sandang, pangan, dan perlengkapan MCK, masker serta obat-obatan.
Bantuan terbanyak dipusatkan di Kabupaten Karangasem dan Klungkung yang memiliki jumlah pengungsi paling banyak. Sedangkan Kabupaten Bangli dan Gianyar menyesuaikan dengan jumlah dan kebutuhannya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Klungkung, Nengah Sutrisni, Jumat (29/9) menyampaikan melalui bantuan itu diharapkan dapat membantu para pengungsi yang kondisinya memperihatinkan. Koordinasi yang baik dengan Pemkab, bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Tidak hanya bantuan berupa barang, BPJS Kesehatan juga tetap memberikan pelayanan terbaik terkait dengan penjaminan kesehatan bagi pengungsi yang telah menjadi peserta JKN-KIS. “Kami harapkan, bantuan dapat meringankan beban dari saudara yang mengungsi, selain dari BPJS Kesehatan, para pegawai BPJS Kesehatan juga secara pribadi dan sukarela ikut berpartisipasi memberikan bantuan. Dari segi jumlah tidaklah banyak, namun yang terpenting adalah rasa kepedulian kami bagi saudara-saudara kita yang mengungsi,” tandas Sutrisni.
Disinggung masalah pelayanan JKN-KIS pada masa peningkatan aktivitas Gunung Agung, Sutrisni menjelaskan pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Pengungsi yang telah menjadi peserta JKN-KIS dapat berobat ke fasilitas kesehatan tingkat pertama terdekat dengan pengungsian.
Jika atas indikasi medis harus dirujuk, dapat ke RS terdekat. Hal ini berlangsung hingga keadaan dinyatakan aman kembali oleh yang berwenang.
Sementara untuk pelayanan di kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Karangasem telah ditutup sementara dan dialihkan ke kantor BPJS Kesehatan terdekat dengan wilayah pengungsi. “Kami sudah bersurat ke semua Faskes kerjasama terkait hal ini,” tutup Sutrisni. (Sosiawan/balipost)