sapi
Beberapa ternak sapi warga Karangasem yang masuk kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung. (BP?eka)
DENPASAR, BALIPOST.com – Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan evakuasi ternak. Dari target 20.000 ekor sapi dari wilayah terdampak, per tanggal 28 September telah di evakuasi sebanyak 2.443 ekor. Ternak-ternak yang di evakuasi oleh satgas maupun oleh pemilik ternak ditampung di tempat penampungan ternak. Sampai tanggal 27 September telah tersedia 30 titik penampungan yang tersebar di 5 kabupaten.

Demikian disampaikan Ketua Satgas Pos Komando Siaga Peternakan dan Kesehatan Hewan Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Drh. IKG Nata Kesuma, MMA., Kamis (28/9).

Baca juga:  Kebakaran di Lereng Gunung Agung Capai 10 Hektare, Titik Api Masih Terlihat

Satgas yang terdiri dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem itu, juga memberikan bantuan berupa 5 ton pakan konsentrat, 10.000 dosis obat-obatan, 1 truk untuk evakuasi ternak, pembangunan kandang, atap dan kelengkapannya, dan kelengkapan untuk identifikasi ternak.

Pihaknya juga memfasilitasi bantuan dari berbagai pihak. Bantuan yang telah diterima dan disalurkan yaitu pakan konsentrat sebanyak 55 ton, kendaraan evakuasi ternak 9 unit truk, rumput gajah 3 ton, bambu 70 batang, hijauan makanan ternak 1 truk.

Baca juga:  Maknai Kuningan, Jangan Takut Berinovasi

Meski bantuan mengalir dan satgas telah dibentuk, pihaknya masih mengalami kendala kurangnya armada untuk mengevakuasi ternak sebanyak 20 truk, kurangnya persediaan pakan. Berupa kebutuhan konsentrat sapi untuk satu bulan sebanyak 1.200 ton dan sudah tersedia 60 ton, kebutuhan pakan hijauan 15.000 ton. “Ini saat ini masih disediakan secara mandiri oleh para peternak,” ujar Nata yang juga Kabid Keswan Dinas PKH Bali.

Baca juga:  Segera Dibuka, Sekolah di Luar Zona Siaga Gunung Agung

Pihaknya juga kekurangan tenaga untuk evakuasi, pengawasan dan perawatan ternak, kurangnya bahan untuk pembangunan kandang sementara. Selanjutnya, pihaknya akan melanjutkan identifikasi ternak dan pemilik ternak, identifikasi pengungsi yang membawa anjing peliharaan dan melakukan vaksinasi rabies untuk yang belum di vaksin, mengingat Bali endemis rabies.(citta maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *