BANGLI, BALIPOST.com – Seorang pengungsi asal Desa Pempatan, Kecamatan Rendang Karangasem melahirkan bayi kembar di RSU Bangli, Kamis (28/9). Nengah Wardani (22) pengungsi yang sejak dua hari terakhir mengungsi di wantilan banjar Pulasari Desa Peninjoan Tembuku menjalani proses persalinan secara normal di Ruang Kenanga RSU setempat. Kini pasca melahirkan, rencananya Wardani akan diberikan tinggal sementara di rumah tunggu kelahiran (RTK) milik Pemkab Bangli.
Wadir Pelayanan RSU Bangli Ketut Darmaja didampingi Kepala Ruangan Kenanga Ni Wayan Asri Jumat (29/9) mengatakan, Wardani masuk ke RSU Bangli sekitar pukul 15.15 wita. Istri dari I Wayan Subur itu datang ke RSU Bangli sudah dalam kondisi bukaan lengkap. Sekitar pukul 16.10 wita, Wardani mulai menjalani proses persalinan dibantu bidan dan perawat. “Bayi yang dilahirkan kembar. Kelahirannya berselang 10 menit,” terangnya.
Lanjut dikatakan Darmaja, bayi kembar berjenis kelamin perempuan lahir secara normal. Kedua bayi yang dilahirkan sama-sama memiliki berat 2,1 kg dengan panjang 48 cm. Pasca melahirkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar Wardani dan dua bayi kembarnya bisa tinggal sementara di rumah tunggu kelahiran (RTK). “RTK lokasinya dekat dengan RSU Bangli,” terangnya.
Sementara itu Wardani yang saat ditemui masih terbaring di Ruang Kenanga mengatakan dirinya datang ke RSU Bangli diantar petugas puskesmas yang dekat dengan lokasinya mengungsi di Banjar Pulasari Desa Peninjoan Tembuku. Ibu muda ini mengaku sudah mulai mengungsi di desa tersebut sejak dua hari terakhir. Sebelum di Pulasari, Wardani bersama suami dan anggota keluarganya yang lain sempat mengungsi di rumah iparnya di Klungkung.
Hingga Jumat, Wardani mengaku belum menyiapkan nama untuk anaknya. “Mengenai nama saya belum menyiapkannya,” ujarnya.
Selain Wardani, RSU Bangli juga merawat seorang pengungsi asal Banjar Teges Desa Pempatan, Rendang yang tengah dalam keadaan hamil delapan bulan. Pengungsi yang bernama Kadek Nopi Ariani itu masuk ke RSU Bangli sejak dua hari lalu karena mengalami hypertensi. Nopi yang sejak tiga hari lalu mengungsi di Desa Bayung Cerik, Kintamani diantar ke RSU Bangli oleh petugas puskesmas setempat.
Kepala Ruangan Kenanga Ni Wayan Asri mengatakan setelah menjalani perawatan, kondisi kesehatan Kadek Nopi kini sudah membaik dan stabil. Kemungkinan pasien tersebut sudah dibolehkan pulang dalam waktu dekat. (dayu rina/balipost)