AMLAPURA, BALIPOST.com – Berbagai macam logistik terus berdatangan ke Pos Komando Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung di Pelabuhan Tanah Ampo, Kecamatan Manggis. Tetapi, mayoritas logistik hanya berupa beras dan mie instan. Banyak kebutuhan pengungsi lainnya yang belum terpenuhi. Salah satunya, logistik belum menyentuh kebutuhan 12.823 anak dan perempuan, khususnya ibu hamil mencapai 600 orang.
Demikian ditegaskan Andi Eviana, Kasubdit Penempatan Pengungsi, Direktorat Penanganan Pengungsi, Deputi Bidang Penanganan Darurat, BNPB saat memaparkan hasil evaluasi penanganan pengungsi, Kamis (28/9). Dia mengatakan kebutuhan logistik untuk anak dan perempuan sangat tinggi. Tetapi, sangat jarang yang mengirimkan logistik kebutuhan anak dan perempuan. “Jarang yang mengirimkan kebutuhan anak, seperti popok, dot susu dan lainnya. Kebutuhan perempuan juga spesifik, tapi belum ada. Sangat kurang,” katanya.
Selain itu, pengungsi juga sangat kekurangan air untuk kebutuhan minum maupun MCK. Ini harus dipenuhi segera, agar kebutuhan pengungsi terpenuhi. “Bantuan paling banyak beras dan mie instan. Mungkin harganya murah, jumlahnya banyak dan mudah di bawa,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Karangasem, I Wayan Mertha Tanaya, juga menyampaikan bantuan untuk para pengungsi anak-anak dan perempuan masih banyak yang kurang. Persediaan air minum, kata dia, sudah sangat menipis. Logistik bagi para pengungsi juga belum memenuhi standar gizi para pengungsi. Ini dikhawatirkan bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya. Kebutuhan protein, seperti sarden juga sangat jarang yang mengirimkan. “Untuk keburuhan air kamar mandi, nanti dimana lokasi pengungsiannya kurang, akan segera di drop, bekerja sama dengan PDAM, mengerahkan mobil tangki,” katanya.
Hingga pukul 12.00 wita, jumlah pengungsi yang terdata makin banyak hingga mencapai 144.389 jiwa di 475 titik tersebar tersebar di seluruh Bali. Data dari Pos Komando Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung nampaknya akan terus bertambah, karena data terbaru terus masuk ke posko. Dari ratusan ribu pengungsi itu, terdapat pengungsi anak-anak 12.823 anak-anak (bayi sebanyak 4.295 orang, balita 3.528 orang), ibu hamil 600 orang, lansia 6.994 orang dan disabilitas 60 orang. Data ini dirilis dari Pos Kesehatan bagian update data penanganan Pos Komando Siaga Bencana Siaga Darurat Erupsi Gunung Agung, Pelabuhan Tanah Ampo, Kecamatan Manggis. (Bagiarta/Bali Post)