NEGARA, BALIPOST.com – Kondisi kemarau panjang dan kekeringan yang kini terjadi, menyebabkan kawanan kera penghuni TNBB mulai kelaparan. Akibatnya, mereka mulai menyerbu sejumlah pura yang berada di kawasan TNBB.

Seperti yang terjadi di pura Segara Rupek dan Prapat Agung. Pemangku dan petugas pura harus ekstra keras agar para kera tidak merusak banten maupun pembekalan yang dibawa pemedek. “Jika tidak dijaga mereka memburu banten,” kata penjaga pura IB Sutika, Sabtu (30/9).

Baca juga:  Selama September, 74,9 hektare Hutan di Kintamani Terbakar

Sejak kemarau sebagian kera termasuk babi hutan mencari makan ke areal pura karena tidak ada makanan. Jika ada pemedek, katanya, pihaknya membagi tugas menghalau kera maupun satwa lainnya.

Untuk di dalam pura, pihaknya juga menyiapkan kerangkeng besi untuk tempat banten pemedek. Namun karena  banyaknya kera, ada saja banten pemedek yang dibawa.

Bahkan kalau pemedek membawa mobil dan lupa menutup jendela, bawaan di dalam mobil akan diobrak-abrik. Aji Surya pemedek dari Sumber Kelampok juga mengaku kehilangan kanebonya sehingga tidak ada lap untuk mengelap mobil kijangnya.

Baca juga:  RDM 2018 akan Digelar di Bali

Menghadapi pujawali di Pura Prapat Agung yang datang pada purnama kelima, selain menugaskan petugas penghalau kera, Sutika juga meminta penyengker secara niskala di pendeta. Sehingga pujawali tidak diganggu kera. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *