SINGARAJA, BALIPOST.com – Sejumlah anak-anak, pemuda, dan warga di Desa Panji, Kecamatan Suaksada menggelar doa bersama di lapangan desa setempat Sabtu (30/9) malam. Aksi ini sengaja digelar sebagai wujud simpati terhadap situasi Gunung Agung yang kini berstatus awas.
Jika nantinya Gunung Agung mengalami erupsi, warga turut mendoakan agar bencana itu tidak sampai menimbulkan banyak korban. Acara doa bersama itu dipimpin Perbekel Desa Panji Nyoman Sutama bersama perangkat desa dan sekha truna.
Saat memanjatkan doa, anak-anak, pemuda, dan orang dewasa yang berpakaian adat madya itu menyalakan lilin. Areal lapangan pun menjadi penuh nyala lilin dan banyak mengundang perhatian warga.
Perbekel Desa Panji Nyoman Sutama mengatakan, doa bersama ini digagas oleh perangkat desa bersama pemuda sejak masuknua pengungsi dari Karangasem ke Buleleng, termasuk ke Desa Panji. Tercatat 18 kepala keluarga (KK) atau sekitar 50 jiwa pengungsi asal Karangasem berada di rumah penduduk tersebar di semua dusun di Desa Panji.
Sejak menerima pengungsi itu, pemerintah desa dan donatur sudah menyumbangkan beras untuk meringankan beban pengungsi. “Setelah kami diskusikan dengan perangkat desa dan sekha teruna, termasuk kami membentuk tim penanganan pengungsi di desa, diputuskan untuk menggelar doa bersama ini sebagai wujud prihatin dan sujud kepada Tuhan agar situasi Gunung Agung tidak sampai membahayakan warga di Karangasem,” katanya.
Sementara itu, Kelian Dusun (Kadus) Kelod Kauh, Desa Panji, Marsa Jaya mengatakan, doa bersama ini bagian dari gerakan tim penanganan pengungsi yang sudah dibentuk di desa. Sebelum doa bersama ini, pihkanya melakukan aksi penggalangan dana dan bantuan uang yang sudah terkumpul itu disalurkan kepada pengungsi. (Mudiarta/balipost)