TABANAN, BALIPOST.com – Para pengungsi yang ada di kabupaten Tabanan direncanakan akan diberikan pelatihan ketrampilan oleh pemerintah kabupaten Tabanan. Hal itu terungkap dalam rapat kordinasi antara SKPD di Tabanan, Senin (2/10).
Selain mempersiapkan pelatihan ketrampilan untuk warga pengungsi, sebagaimana arahan dari propinsi Bali, Pemkab Tabanan juga melakukan pendataan warga pengungsi yang berasal dari wilayah di luar KRB atau desa zona aman becana.
Menurut Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Umum Setda Kabupaten Tabanan, Wayan Yatnanadi, pelatihan awal yang akan diberikan adalah pelatihan membuat makanan olahan ikan. Pelatihan ini rencananya akan digelar, Rabu (4/10) di tiga posko yang berlokasi di Baturiti, Marga dan Kerambitan. “Pelatihan ini intruksi dari Bupati agar pengungsi memiliki kegiatan dalam mengisi waktu luang,” ujarnya.
Selain itu mereka juga akan diberikan ketrampilan lain seperti membuat kerajinan tangan dari koran dan kerajinan lain yang produktif. Bila menghasilkan dan memiliki nilai jual tentu produk ini akan diarahkan untuk dijual melalui Bumdes.
Sementara mengenai intruksi Gubernur mengenai pemulangan pengungsi yang berasal dari desa luar wilayah KRB, kata Yatnanadi, pihak pemkab melalui BPBD Tabanan sedang melakukan pendataan. Jika data sudah lengkap data akan dikirim ke Propinsi untuk tindakan lebih lanjut.
Kepala BPBD Tabanan, Gusti Made Sucita mengatakan saat ini jumlah pengungsi di Tabanan hingga Sabtu (30/9) mencapai 5299 orang. Dari jumlah ini sudah sebagian besar data baik nama dan alamat tercantum. Namun ada juga yang tidak mencantumkan alamat secara detail sehingga perlu pendataan kembali. “Pengumpulan data-data ini masih dalam proses,” ujar Sucita.
Karena belum di klasifikasi pihaknya belum bisa memastikan berapa persen dari 5.299 pengungsi yang berasal dari wilayah KRB dan berapa yang berasal dari wilayah diluar KRB. Hal ini bisa dipastikan jika pendataan dan pemilahan selesai dilakukan. (wira sanjiwani/balipost)