TNBB
Areal TNBB yang kering dan rawan terjadi kebakaran hutan saat kemarau. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Kemarau yang terjadi beberapa bulan ini menyebabkan beberapa kawasan hutan di Jembrana kering. Termasuk di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mulai mengering terutama di hutan-hutan musim. Kondisi tersebut membuat kawasan hutan tersebut rawan terbakar.

Seperti yang terlihat, Senin (2/10), sejumlah bagian hutan baik yang di dalam maupun di pinggir jalan sudah mulai mengering. Semak-semak dan rerumputan yang sebelumnya hijau, kini menguning dan kering.

Sejumlah titik yang rawan terbakar, seperti di dekat jalan-jalan baik di wilayah Jembrana maupun Buleleng menjadi perhatian pihak TNBB. Percikan api ke rumput atau semak rawan menyebabkan kebakaran hutan. Kebakaran menjadi perhatian karena secara langsung berdampak terhadap habitat flora dan fauna di dalam hutan yang dilindungi ini. Di wilayah yang berbatasan langsung dengan aktivitas orang, merupakan wilayah rawan kebakaran. Seperti di pinggir jalan-jalan.

Baca juga:  Ini, Kronologi Hilang Kontaknya KRI Nanggala-402

Di sejumlah titik di pinggir jalan, seperti di Cekik dan Gilimanuk, sejumlah papan peringatan sengaja dipasang pihak TNBB terkait kawasan rawan kebakaran ini. Di kawasan yang termasuk hutan musiman ini sangat kering dan rawan terbakar.

Kasubag TU TNBB, Wiryawan dikonfirmasi wartawan mengungkapkan saat musim kemarau kawasan TNBB yang banyak semak-semak dan hutan sabana rawan terbakar. Salah satu titik yang rawan itu berada di Gilimanuk.

Baca juga:  Dua SMP Baru Belum Tercover Layanan Trans Serasi

Di kawasan Pelengkong, Teluk Terimahingga Banyuwedang merupakan kawasan rawan terbakar. Termasuk di kawasan hutan sabana di Perapat Agung.

Selain dipicu faktor alam, juga disebabkan faktor manusia. Seperti aktivitas membakar rumput kering maupun membuang puntung rokok. Selain memasang papan peringatan, petugas TNBB juga rutin melakukan patroli pencegahan kebakaran. Ketika terjadi kebakaran, TNBB juga menyiapkan dua regu pemadam kebakaran hutan dengan angota masing-masing regu 15 orang.

Disamping itu, upaya pencegahan juga dilakukan  bekerjasama dengan masyarakat penyanding yang masuk kawasan rawan kebakaran. Selain mobil pemadam, peralatan yang dimiliki TNBB untuk memadamkan api diantaranya jet shooter, serta mobil tangki.(surya dharma/balipost)

Baca juga:  Kebakaran di Kerobokan Ludeskan Sejumlah Tempat Usaha dan Mobil
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *