DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah menangkap komplotan pelajar yang merampok mahasiswa yaitu MAD (15), KAP (15), RZL (15), IKR (15), IKA (15) serta IWRM (15), polisi mengembangkan kasus tersebut. Ternyata tersangka MAD bersama IKA alias Imung (17), SDC alias Dwik (15) dan IGAP alias Open (15), juga terlibat kasus pengeroyokan dan penusukan di Jalan Barito, Denpasar Selatan (Densel).

Pelaku berstatus pelajar ini ditangkap, Kamis (28/9). “Jadi total pelaku yang kami tangkap sembilan orang. Tersangka MAD punya dua kelompok, satu kelompok terlibat kasus begal mahasiswa dan kelompok lagi satu terkait kasus pengeroyokan di Jalan Tukad Barito yang sempat viral tersebut. Semua kita tahan,” kata Kanit Reskrim Polsek Densel Iptu Bangkit Dananjaya, seizin Kapolsek Kompol Putu Indrajaya, Senin (2/10).

Baca juga:  Bali Masih Lemah di Kebersihan

Iptu Bangkit menyatakan, walau masih di bawah umur, tapi aksi komplotan diotaki MAD ini terbilang sadis. Pasalnya mereka tidak segan-segan menganiaya korban apabila mencoba melawan atau menolak menyerahkan harta benda. “Mereka membawa senjata tajam. Kami mengamankan dua pisau lipat, roti kalung dan pipa besi,” ungkapnya.

Salah satu korbannya, Nurhadi Imam Khoiri (21). Nurhadi dikeroyok dan paha kirinya ditusuk menggunakan pisau lipat oleh pelaku MAD bersama teman-temannya. Kejadiannya di Jalan Tukad Barito Panjer, Densel, Kamis (24/8) pukul 01.30 Wita. “Mereka selalu membawa pisau lipat stainless dan biasanya ditaruh pada dashboard motormya. Mereka juga terlibat kasus pencurian di Jalan Gunung Agung, Denpasar,” beber Bangkit.

Baca juga:  140 Atlet Pelajar Turun dalam KOSN

Polisi juga mengamankan satu stapler (staples) tembak. Alat ini digunakan untuk menakuti korban karena suaranya mirip tembakan senpi. Agar sulit dilacak, komplotan begal ini menutupi plat sepeda motornya menggunakan tas plastik. Sedangkan hasil kejahatannya dipakai untuk makan-makan.

Namun Bangkit menegaskan komplotan ini bukan geng motor. Padahal mereka dari keluarga mampu dan motif komplotan ini melakukan aksi tersebut sedang didalami. “Kami mengimbau kepada orangtua supaya lebih serius mengawasi anak-anaknya. Jika anaknya keluar sampai larut malam harus diwaspadai dan cek pergaulannya,” ujarnya.

Seperti diberitakan, tim Opsnal Polsek Denpasar Selatan (Densel) meringkus komplotan perampok, Kamis (28/9). Pelakunya lima orang berstatus pelajar yaitu berinisial MAD (15), KAP (15), IKR (15), KA (15) dan IWRM (15). Mereka ditangkap setelah merampok mahasiswa, Langi (21) di bengkel Karya Motor di Jalan Raya Sidakarya, Denpasar Selatan.

Baca juga:  Forkom SSB Mengadu ke Dewan, Sampaikan Kendala di TPA Suwung

Setelah mengurung korban dan menanyakan asal korban, pelaku meminta dompet dan HP milik mahasiswa itu. Lantaran korban berusaha mempertahankan dompet dan HP-nya, dua pelaku langsung memukul korban menggunakan kursi kayu. Sedangkan rekan korban, Ketut Buda didorong hingga jatuh dari sepeda motor dan langsung dikeroyok.

Selanjutnya tas milik korban yang dibawa kabur pelaku berisi dompet, uang Rp 400 ribu, HP dan barang berharga lainnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *