JAKARTA, BALIPOST.com – Tak ada WNI yang jadi korban penembakan di konser musik yang digelar di Las Vegas, Minggu (1/10) waktu setempat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir memastikan hal itu, Selasa (2/10).
“Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dari kejadian penembakan di Las Vegas,” kata Jubir Kemlu.
Sebelumnya, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di pesta musik “country” di Las Vegas Strip pada Minggu, 1 Oktober 2017, hingga kemarin tercatat sebanyak 50 orang tewas dan melukai lebih dari 100 orang.
Arrmanatha mengatakan, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Las Vegas sudah menghubungi beberapa tokoh masyarakat dan rumah sakit di Las Vegas terkait keadaan WNI di sana dan kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
Namun, sejauh ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden penembakan tersebut.
Kepolisian Las Vegas mengungkap identitas pelaku serangan di dekat Mandalay Bay dengan nama Stephen Paddock (64 tahun). Stephen Paddock diketahui tinggal di Mesquite Nevada, Las Vegas, AS.
Ia menembaki massa yang sedang menyaksikan festival musik country Route 91 dari lantai 32 hotel dan kasino Mandalay Bay. Paddock kemudian dilumpuhkan kepolisian dan tewas di tempat.
Dari investigasi awal, pelaku diketahui tidak terkait milisi atau kelompok ekstrem mana pun.
Selain memastikan pelaku warga lokal Las Vegas, polisi masih mengejar seseorang perempuan bernama Marilou Danley yang diketahui memiliki keterkaitan dalam insiden ini dan masih kerabat dekat Paddock. (Hardianto/balipost)