pasar
Pembangunan Pasar Badung sedang dikerjakan pada Selasa (3/10). (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Penetapan status awas Gunung Agung mulai dirasakan dampaknya oleh sejumlah penggarap proyek fisik. Salah satunya pengerjaan Pasar Badung yang digarap Nindya Karya.

Mengantisipasi kekurangan material, rekanan mulai merancang untuk mengambil material berupa pasir dari Lumajang, Jawa Timur. Hal ini ditegaskan Manajer Produksi Nindya Karya Wilayah VII (Bali-NTB-NTT) Ari Dwi Husodo yang ditemui disela-sela kunjungan Wali Kota Denpasar ke proyek Pasar Badung, Selasa (3/10).

Baca juga:  Jangan Benturkan Pertanian dengan Pariwisata

Ari Dwi Husodo menegaskan saat ini realisasi proyek Pasar Badung tahap I telah mencapai 16 persen. Pihaknya yakin proyek ini akan bisa selesai sesuai dengan yang telah ditentukan, yakni per 22 Desember 2017 mendatang.

Sementara Wali Kota I.B.Rai Dharmawijaya Mantra menekankan agar rekanan tetap menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak yang ditandatangani. Wali Kota tidak mau alasan status Gunung Agung dijadikan alasan untuk menunda proyek senilai Rp 75 miliar dari Kementerian Perdagangan ini. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Pengambilan Sampel Gas Puncak Gunung Agung Dengan Drone Terkendala Cuaca
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *