Bupati Suwirta memimpin rapat koordinasi. (BP/ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Status Gunung Agung sampai, Selasa (3/10) masih awas. Di tengah situasi itu, Pemkab Klungkung juga masih sibuk melakukan penanganan pengungsi maupun persiapan lain menghadapi jika gunung terbesar di Bali itu erupsi.

Namun demikian, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta meminta realisasi program pokok yang dirancang daerah, salah satunya sektor pariwisata tak kendor. Tetapi harus semakin dimaksimalkan. Hal tersebut disampaikan saat rapat bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung di Ruang Rapat Kantor Bupati, Selasa (3/10).

Baca juga:  Gunung Agung Naik ke Level Awas

Program bidang pariwisata salah satunya berupa City Tour dan Desa Wisata. Ini harus di-launching pada 20 Oktober 2017 mendatang. Hal ini pun juga harus didukung dengan time schedule dan kesiapan dari semua objek, sumber Daya Manusia maupun pos penjaga tamu. Selain itu, untuk Desa Wisata Kamasan, atraksi yang akan dipentaskan maupun vee guide juga harus mendapat perhatian. Hal ini pun segera disampaikan ke masyarakat. “Semua fasilitas harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Jangan hanya sekedar wacana tetapi program ini harus berjalan dengan baik. Promosi juga harus dimaksimalkan,” tegas Suwirta.

Baca juga:  Didukung Ini, Bali Punya Potensi Kembangkan Wisata Medis

Selain itu, menyambut kedatangan wisatawan, kebersihan lingkungan dan rumah juga harus mendapat perhatian serius sehingga menimbulkan kenyamanan. “Kebersihan terutama penataan taman dan lingkungan, kamar dan fasilitas lainya harus dijaga dengan baik”, ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati asal Nusa Ceningan ini juga meminta masing-masing Kabid di Dinas Pariwisata dan Dinas terkait harus terus mengkoordinasikan program yang akan direalisasikan. “Koordinasi antara Dinas dengan para pedagang harus dijaga dengan baik,” katanya.

Baca juga:  Rawan Terdampak Erupsi Gunung Agung, Banyuwangi Ikut Siaga

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta sempat menyampaikan dalam pengembangan desa wisata, langkah pembinaan sudah dilakukan secara berkelanjutan. Masyarakat sebagai subjek pembangunan juga diminta untuk lebih maksimal menggali potensi yang ada di daerahnya. “Kami mendorong supaya potensi digali maksimal. Itu bisa diperkenalkan ke wisawan,” tandasnya. (adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *