DENPASAR, BALIPOST.com – Cabor dansa mematok target lima keping emas, pada Kejurnas Dansa 2017, di Makassar, Sulsel, pada 28 Oktober mendatang, sehari sebelumnya digelar rakernas Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI). Para atlet yang berlaga adalah juara pada Porprov Bali XIII/2017, di Gianyar, September lalu.
Pelatih dansa Bali Bayu Sarifudin, di Denpasar, Selasa (3/10), menerangkan, kejurnas melombakan 29 kategori, plus lima special event. “Kami mengikuti 26 kategori, ditambah tiga special event,” jelas Bayu.
Dikemukakan, sebagai persiapan para juara Porprov dari Denpasar, Badung, Tabanan, Gianyar, dan Karangasem, berlatih di Studio Sanur, Denpasar. “Hanya atlet dansa dari Buleleng yang terlalu jauh jaraknya jika harus berlatih ke Sanur,” kata dia.
Menurut Bayu, teknik dasar dansa atlet Bali lumayan mumpuni, dan berani bersaing dengan provinsi lain. “Mereka ini hanya kurang jam terbang,” ucapnya.
Selain itu, untuk mengirit biaya, sepasang atlet (couple) bisa turun pada beberapa kategori. “Kami berlaga ke Kejurnas Dansa di Makassar, berkekuatan sekitar 40 atlet,” tuturnya.
Diakuinya, cabor dansa tergolong olahraga yang mahal, mengingat harga kostum minimal Rp 5 juta, sepatu paling murah Rp 1,5 juta, ditambah les privat biayanya untuk level nasional per 50 menit Rp 500.000, sedangkan jika berguru pada instruktur level internsional tiap 50 menit dikenakan biaya Rp 2 juta. (Daniel Fajry/balipost)