DENPASAR, BALIPOST.com – Cabor sepak takraw Kota Denpasar tumben keluar sebagai juara umum, pada ajang Porprov Bali, di GOR Singapadu, Gianyar, September lalu. Denpasar menyabet 4 emas, dan 3 perunggu, keempat emas dipersembahkan pada nomor tim putram regu putra, tim double event putra, dan double event putra.
Atas sukses ini, cabor sepak takraw di KONI Denpasar berada di grade IV kini menyodok ke grade I. Para atlet yang diturunkan seperti Made Pica, Nyoman Kristiawan, Nyoman Febi Wirasatya, AA Wahyu Saputra, made rio Indrayuda, Faisal, Panji Yuda, Agus Darma, AA Aditya, Ari Antara, dan AA Tedi.
Ketua Pengkot PSTI Kota Denpasar Farid Ahmad, di Denpasar, Selasa (3/10) kemarin, menjelaskan, pada Porprov Bali XII/2015, di Buleleng, Denpasar hanya kebagian 1 perak, dan 3 perunggu. Diakuinya, sukses para pemain sepak takraw, karena berlatih rutin sejak enam bulan menjelang Porprov, digenjot latihan keras sebulan menjelang Porprov, bahkan ditambah training camp (TC) selama sepekan, di Jepara, Jateng. “Selain menjalani latihan di Jepara, kami juga mengikuti kejurnas di Kendal,” terang Farid.
Disebutkan, selama berlatih di Jepara, para atlet sparring dengan pemain Jateng serta atlet pelatnas. “Atlet kami juga ditangani pelatih Jateng, hingga dievaluasi dan diberi pengarahan pelatih nasional. Apalagi, di Jepara ini memiliki GOR khusus untuk sepak takraw,” ungkap guru SMPN 2 Denpasar ini.
Pasca menjuarai Porprov, atlet Denpasar tetap rutin berlatih. “Kami memang kesulitan menjaring pesepak takraw putri,” terang dia.
Yang mengherankan, saat Porprov di Gianyar, usia atlet kelahiran 1993, pada skuad Denpasar kelahiran 1997-2001. “Jadi, pada Porprov Bali XIV/2019, di Tabanan, kami masih mempertahankan pemain ini,” ungkap Farid. (Daniel Fajry/balipost)