DENPASAR, BALIPOST.com – Puncak peringatan HUT ke-72 TNI digelar di Lapangan Monumen Perjuangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Kamis (5/10). Peringatan tahun ini beda dari tahun sebelumnya.
Selain podium inspektur upacara di atas Panser, Kodam IX/Udayana juga menampilan sosiodrama perjuangan pahlawan Dewa Agung Istri Kanya dan kehebatan pasukan Raider 900/Satya Bhakti Wirottama saat melakukan simulasi penyergapan teroris yang menyandera Gubenur Bali serta Ketua DPRD Bali. Bahkan undangan dibuat kaget dengan ledakan bom yang menghancurkan tempat persembunyian teroris.
Dari pantauan di lapangan, dalam simulasi tersebut, teroris diperankan petugas bersenjata laras panjang menyeruak masuk ke tenda undangan utama. Selanjutnya menyandera Gubernur dan Ketua DPRD Bali (diperankan petugas) langsung dimasukkan ke mobil Innova lalu dibawa kabur. Kedua sandera disembunyikan di rumah.
Menyikapi kondisi tersebut, Panglima Kodam IX/Udayana Komaruddin Simanjuntak memerintahkan pasukan Raider 900/Satya Bhakti Wirottama melaksanakan operasi pembebasan sandera. Pada proses negosiasi, para teroris meminta tebusan uang Rp 1 triliun dan juga logistik. Saat penyerahan tebusan berlangsung, terdengar suara bising yang berasal dari helikopter TNI AU dan langsung mendekati lokasi penyanderaan.
Dari helikopter tersebut turun delapan anggota Gultor menggunakan teknik fast-rope (turun dari helikopter menggunakan tali). Selanjutnya pasukan tersebut bersama panser dan kenderaan tempur serta tril langsung menyerbu sarang teroris tersebut. Setelah membebaskan Ketua DPRD, petugas langsung meledakkan rumah tersebut. Selanjutnya pasukan Raider memburu bus membawa Gubernur Bali dan dalam sekejap teroris berhasil dilumpuhkan.
Sedangkan upacara HUT TNI dipimpin Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, mewakili Pangdam Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak yang menghadiri puncak peringatan HUT TNI di Cilegon.
Dari atas panser, Kasdam membacakan amanat Panglima TNI yang menyatakan peringatan dilaksanakan terpusat dan diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya parade, defile dan alutsista TNI. “Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI kepada Presiden dan rakyat. Termasuk alutsista terbaru,” ujarnya.
Menurut Kasdam bersama rakyat, TNI kuat. Oleh karena itu TNI tumbuh, berkembang dan berjuang bersama rakyat. “Tidak boleh pudar, sehingga kecintaan akan tetap terbanun dalam menjaga kekuatan dan NKRI,” ungkapnya.
TNI telah dan akan terus memberika sumbangsihnya kepada bangsa dan negara. Termasuk terlibat berbagai kegiatan diantaranya penanggulangan bencana alam dan penanganan teroris.
Selain itu, Kasdam berharap TNI, khususnya Kodam IX/Udayana ke depannya lebih profesional. Apalagi tahun 2018 ada pengembangan satuan di Bali sampai Kupang, NTT. “Ada Yon Armed dan Yon Arhanud,” ujarnya.
Di samping itu, Kodam tetap mengedepankan kearifan lokal. Upaya itu telah dilakukan melalui pelestarian pencak silat, bakti sosial dan memperbaiki kaki palsu. “Pameran alutsista itu maksudnya membuktikan dan supaya rakyat tahu bahwa peralatan ini dibeli dari pajak yang mereka bayar. Salah satu tugas pokok mengatasi aksi terorisme,” Brigjen Stephanus. (Kerta Negara/balipost)