Pengungsian
Warga Desa Duda Timur yang sempat pulang, kembali mengungsi ke Posko Lapangan Tembak, Desa Paksebali, Dawan. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Puluhan warga Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem yang sebelumnya sudah pulang, harus kembali mengungsi ke Lapangan Tembak di Desa Paksebali, Kecamatan Dawan. Menyusul adanya informasi wilayah tempat tinggalnya yang sebelumnya dinyatakan masuk zona aman jika Gunung Agung erupsi berubah menjadi Kawasan Rawan Bencana (KRB).

Hal ini pun memantik kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang terkesan tak konsisten dalam mengeluarkan keputusan.

Sesuai informasi yang terhimpun, Jumat (6/10), warga yang kembali mengungsi sebanyak 33 jiwa berasal dari Banjar Wates Tengah. Kedatangannya berlangsung secara bergelombang. Mereka pun seluruhnya tertampung pada tempat yang disediakan sebelumnya dan tetap mendapat penanganan dari Pemkab Klungkung.

Baca juga:  Ditanggapi, Dishub Denpasar Sayangkan Turunnya Naker Migran Luar Bali di Pelabuhan Benoa

Warga Dusun Wates Kangin, Ni Ketut Sri menuturkan langkahnya untuk kembali mengungsi karena ada imbauan dari perbekel yang menyatakan sesuai informasi terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tempat tinggalnya masuk kawasan rawan bencana jika Gunung Agung yang kini berstatus awas erupsi. “Sebelumnya dibilang masuk daerah aman. Kami semua pulang. Baru sehari di rumah, belum sempat mengambil pekerjaan apa. Diimbau balik lagi (mengungsi-red). Katanya masuk rawan bencana” katanya.

Baca juga:  Kunjungan Wisman ke Bali

Keharusannya untuk kembali mengungsi memang di rasa sangat berat. Dibalik itu, ia menyatakan ada rasa kecewa terhadap pemerintah yang memberikan informasi berubah-ubah. “Ya merasa kecewa. Informasinya seperti ini,” keluhnya.

Keputusan terbaru ini juga menyebabkan anaknya, Kadek Redana Putra (12) harus kembali pindah sekolah, dari SDN 1 Duda Timur ke SDN 3 Paksebali. “Senin depan dia juga harus kembali ke sekolahnya disana (Duda Timur-red) untuk ikut ulangan,” kata Sari.

Warga lain, Ni Nyoman Sari menuturkan saat kepulangan sebelumnya, suasana di desanya sudah cukup tenang. Gempa yang sebelumnya berlangsung berkali-kali, dirasakan semakin sedikit. “Tapi karena diimbau mengungsi, ya kembali kesini. Sebenarnya jauh lebih senang dirumah,” tuturnya.

Baca juga:  Dana Desa 2021 Dapat Digunakan Mendukung PPKM Skala Mikro

Sementara itu, Perbekel Paksebali, Putu Ariadi mengungkapkan sesuai data terbaru, pengungsi yang tertampung di Lapangan Tembak mencapai 130 jiwa dan 90 jiwa tersebar di sejumlah rumah penduduk. Angka ini diprediksi akan mengalami peningkatan.

“Tadi saya sempat kontak Perbekel Duda Timur, katanya akan ada warga dari lima banjar juga akan mengungsi, termasuk yang sudah pulang waktu ini. Untuk jumlahnya belum tahu. Tetapi kemungkinan untuk kesini, ada,” terangnya. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *