DENPASAR, BALIPOST.com – Meningkatnya status Gunung Agung ke level IV (awas) tidak hanya menjadi pusat perhatian di tingkat nasional namun juga menjadi perhatian dunia International. Hal ini terlihat saat Dubes Perancis H.E Mr. Jean – Charles Berthonnet bertemu Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Ruang Kerjanya, Jumat (6/10).
Dalam kesempatan tersebut, Yang Mulia Berthhonnet secara khusus memberi perhatian pada kondisi terkini aktivitas gunung tertinggi di Bali tersebut serta kesiapan Pemerintah dalam menanggulangi para pengungsi serta mitigasi jika seandainya Gunung Agung meletus.
Gubernur Pastika yang didampingi sejumlah Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan dunia International khususnya Perancis terkait meningkatnya aktivitas Gunung Agung.
Pastika menyampaikan untuk saat ini berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwasannya aktivitas vulkanik dangkal dari Gunung Agung menurun dan diharapkan aktivitas ini bisa terus menurun dan erupsi tidak terjadi.
Pihaknya terus menerima update dari ahli vulkanologi yang terus memantau kondisi Gunung Agung dengan menggunakan peralatan modern yang telah dimiliki. “Kalaupun akhirnya terjadi erupsi, pemerintah telah siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan, Pemerintah telah menyiapkan contingency plan untuk situasi terburuk jika Gunung Agung akhirnya meletus, “ imbuhnya.
Orang nomor satu di Bali ini juga menambahkan jikapun nantinya abu vulkanik dari Gunung Agung menyebabkan ditutupnya Bandara International Ngurah Rai maka Pemerintah akan memfasilitasi dan mengakomodasi wisatawan yang akan pulang menuju bandara terdekat seperti melalui Bandara di Surabaya atau Lombok. Tidak hanya dari segi transportasi, telekomunikasi serta kelistrikan yang mungkin mengalami permasalahan jika Gunung meletus telah pula dilakukan langkah antisipasi dan koordinasi.
“Tidak ada yang harus dikawatirkan secara berlebihan. Kondisi saat ini jauh lebih siap dari pada saat letusan tahun 1963. Segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang. Pemerintah Kabupaten, Provinsi terus bersinergi dan bekerja sama. Perhatian Pemerintah pusat pada Bali juga sangat tinggi, “ tuturnya.
Terkait permasalahan pengungsi, Gubernur Pastika menyampaikan bahwasannya untuk saat ini pengungsi tertangani dengan sangat baik dan kesiapan logistik bagi mereka sangat mencukupi. Partisipasi serta kepedulian masyarakat Bali dalam membantu para pengungsi patut mendapat apresiasi. Untuk saat ini masyarkat yang berada di 28 Desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana telah mengungsi dan tersebar di sejumlah titik lokasi pengungsian di Kabupaten/Kota se Bali.
Kedepannya para pengungsi akan ditata kembali sehingga mereka bisa tinggal di balai balai banjar ataupun wantilan dan tidak lagi tinggal di tenda tenda sehingga kesehatan, pendidikan serta logistik para pengungsi akan lebih terjamin.
Diakhir penjelasannya Pastika kembali menegaskan bahwa kondisi Bali sebagai daerah tujuan pariwisata sangatlah aman dan kondusif. Jikapun Gunung agung meletus maka akan berdampak langsung pada 28 desa atau desa dengan radius 12 km dari kawah puncak Gunung Agung, sementara destinasi pariwisata seperti Nusa Dua, Kuta, Sanur, Ubud serta destinasi wisata lainnya berada jauh (puluhan km) dari lokasi gunung Agung. “Bali dalam kondisi aman. Warga Perancis silahkan datang berlibur ke Bali. Jangan kawatir, “pungkasnya.
Menanggapi penjelasan Pastika, Yang Mulia Berthhonnet menyampaikan apresiasinya atas segala langkah tanggap darurat yang telah dilakukan Pemprov Bali dan pihaknya meyakini pemerintah pastinya telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik baiknya jika Gunung Agung akhirnya meletus. Diakhir kunjungannya, Dubes Perancis berharap agar hubungan antar kedua wilayah akan semakin erat serta kedepannya pihaknya selalu siap untuk berkoordinasi dan bekerjasama dalam berbagai sektor dan mendukung satu dengan lainnya. (kmb/balipost)