Petir
Ilustrasi. (BP/dok)

 

SINGARAJA, BALIPOST.com – Lantaran sakit yang diderita tidak bisa disembuhkan, seorang pengungsi yang sudah lanjut usia (lansia) meninggal dunia di posko pengungsi Desa Les, Kecamatan Tejakula Sabtu (7/10) dini hari yang lalu sekitar pukul 02.30 wita.

Penungsi itu diketahui bernama Ni Wayan Ngaji (80) warga Dusun Pengalusan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem. Diduga penyebab kematian penungsi itu karena sudah usia dan penyekit yang dideritanya tidak bisa disembuhkan saat tinggal di posko penungsian.

Baca juga:  Kelesuan Ekonomi Tak Pengaruhi Pengembalian Dana Bergulir Koperasi

Setelah sempat disemayamkan di pos kesehatan posko penungsi Desa Les, jenasah penungsi itu diantar pulang keluarganya dengan bantuan mobil ambulans milik PMI Kabupaten Buleleng. Karena pertimbangan situasi Gunung Agung, pihak keluarga memutuskan untuk menguburkan jenasah almarhum hari itu juga.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Buleleng Ketut Sensus mengatakan, sampai saat ini sudah dua orang penungsi yang dinyatakan meninggal dunia ketika mengungsi di Buleleng. Untuk membantu pengangkutan jenasah, BPBD berkordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) dan PMI untuk menyiagakan mobil ambulans, jika diperlukan maka bisa melayani pengungsi dengan baik.

Baca juga:  Sekolah Khusus Siswa Pengungsi Diterapkan, Guru Mengajar Dua Tempat

“Untuk yang meninggal dini hari tadi sudah diantar dengan ambulans PMI dan Minggu kami akan mengantar lagi jenasah yang sudah lebih dulu meninggal, namun karena baru ada hari baik, sehingga keluarga baru menguburkan jenasah dengan bantuan mobil ambulans dari kita,” jelasnya.(mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *