TABANAN, BALIPOST.com – Desa wisata nyambu sebagai salah satu desa wisata di kabupaten Tabanan selalu berupaya melakukan pembenahan dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat. Kini, selain pertanian, seni dan budaya yang dimiliki, desa wisata yang berlokasi di kecamatan Kediri ini juga menghadirkan monument pesawat terbang dan galeri kenangan Marsekal TNI IB Putu Dunia, di banjar Tohjiwa, desa Nyambu, Kediri.
Keberadaan monument pesawat terbang dan galeri Marsekal TNI I.B Putu Dunia diresmikan Komandan Lanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman, Minggu (8/10).
Dibangun di areal rumah Marsekal TNI I.B Putu Dunia, tampak sebuah bangunan berlantai dua yang dikemas apik. Di lantai dua (atas,red) bangunan tersebut bahkan tampak sebuah pesawat latih berwarna merah, dan lantai dasar dijadikan ruang galeri yang berisi foto-foto, baju kedinasan, bintang dan lencana kehormatan, serta beragam penghargaan milik Marsekal TNI I.B Putu Dunia selama perjalanan kariernya hingga menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).
Perbekel Desa Nyambu, IB Putu Sunarbawa menyampaikan, monument pesawat terbang dan galeri ini merupakan gagasan dan inovasi untuk terus melakukan pembenahan di desa wisata nyambu. Dan hanya dalam kurun waktu empat bulan, hal itu bisa diwujudkan. “Selain untuk mendukung keberadaan desa Nyambu sebagai desa wisata, monumen dan galeri ini kita harapkan bisa memotivasi generasi muda mencapai karier di bidang lainnya,” ucapnya.
Apalagi selama ini, desa wisata Nyambu lanjut dikatakan IB Putu Sunarbawa, kerap dijadikan lokas studi banding beberapa kabupaten dari seluruh daerah di Indonesia.
Hal serupa juga disampaikan Marsekal TNI IB Putu Dunia. Berbekel pengalaman yang dimilikinya, ia berharap akan lahir generasi muda yang lebih baik. “Saya tidak ingin menjadi satu-satunya orang dengan bintang empat di Bali, tetapi ingin menjadi yang pertama dengan harapan akan ada generasi baru,” tegasnya.
Ia juga berharap para pengunjung monumen dan galeri ini akan bisa memetik kondisi sederhana disini, dimana sebuah keberhasilan bisa terwujud karena adanya kemauan yang kuat dan perjuangan serta doa dari orang tua. “Saya harap keberadaan monument dan galeri ini sebagai penimbul semangat, karena perjuangan sebuah keberhasilan tidak hanya karena keberuntungan saja melainkan juga datangnya kesempatan untuk bisa mewujudkan hal itu,”pungkasnya.(puspawati/balipost)