AMLAPURA, BALIPOST.com – Untuk memudahkan mendata para pengungsi akibat dari naiknya status Gunung Agung ke level IV atau menjadi awas, Pemprov Bali meluncurkan Kartu Khusus Pengungsi. Hari ini kartu tersebut telah dicetak dan siap didistribusikan, para kepala desa diharapkan mengisi kartu itu dengan data yang valid.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam rapat terbatas dengan para camat di Karangasem, jajaran Pemkab Karangasem, serta jajaran Pemprov Bali di Posko Utama Tanah Ampo, Manggis, Karangasem, Senin (9/10).
“Jadi hari ini kartu tersebut sudah dicetak, saya minta para camat kasi tahu kepala desa biar diisi, dengan data yang benar, karena yang tahu jumlah warganya ya itu kepala desa. Dalam waktu tiga hari agar sudah selesai itu semua,” tegasnya.
Ia menambahkan, kartu tersebut sangat berguna selain sebagai kartu kontrol pengungsi. Dalam kartu itu akan terdata dengan detail jumlah pengungsi, baik dewasa, anak-anak maupun balita dan bayi, sehingga kebutuhan logistik bisa didistribusikan dengan tepat.
Selain itu, kartu tersebut juga bisa digunakan untuk berobat bagi para pengungsi di rumah sakit pemerintah. “Para pengungsi yang sakit dan tidak punya bpjs bisa menggunakan kartu tersebut di rumah sakit pemerintah dan akan dibiayai oleh pemprov,” tambahnya.
Dalam kartu itu juga akan didata jumlah pelajar, sehingga memudahkan proses belajar mengajar bagi para pengungsi. Mengenai data para pengungsi terbaru, Pastika sempat menyatakan kekecewaannya terhadap kurang validnya data yang selama ini beredar.
Menurutnya, data sebelum yang menyatakan jumlah total pengungsi yaitu 70 ribu lebih dari 28 desa yang masuk zona merah, perlu direvisi. Setelah, pihaknya melakukan verifikasi langsung, ditetapkan jumlah data pengungsi terbaru sari 28 desa yang terdiri dari 202 dusun adalah 54.788 kk atau sekitar 185.865 pengungsi.
“Jadi selama ini ada sekitar 150 ribu pengungsi memang tidak melebihi, bahkan ada kekurangan. Saya perkirakan sekitar 30 ribu lebih itu mengungsi ke rumah saudaranya, nah fungsi kartu pengungsi itu juga untuk mendata itu, mencari kekurangannya,” jelas orang nomor satu di Bali itu.
Kepada seluruh jajarannya, Pastika menginstruksikan untuk bergerak dengan cepat mendistribusikan kartu tersebut. Ia memerintahkan mendatangi para pengungsi by name by addresh, sehingga data yang didapat bisa akurat. “Jadi tolong isi data itu dengan benar, apalagi masa panik sudah lewat. Sudah saatnya semua dikontrol dengan baik, dan jika memungkinkan para pengungsi juga bisa masak sendiri di pengungsian. Tak lupa saya juga mengapresiasi dan berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu selama ini,” tandasnya.
Selain mengunjungi posko Tanah Ampo, Gubernur Pastika juga berkesempatan mengunjungi pengungsian di Gor Swecapura, Klungkung serta bertemu dengan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. Mereka membicarakan tentang update data terbaru pengungsi serta langkah-langkah konkrit menangani bencana Gunung Agung ke depan. (kmb/balipost)