GIANYAR, BALIPOST.com – Sebagai daerah pariwisata, Kabupaten Gianyar perlu menata kembali tempat-tempat yang akan dikembangkan. Jangan sampai, pengembangan pariwisata terpusat pada satu titik yang mengakibatkan daerah itu overload akomodasi pariwisata.

Menurut Pengamat Pariwisata, Nyoman Arjawa, seharusnya Gianyar sudah memprediksi daerah-daerah yang boleh dan tidak boleh dijadikan tempat pengembangan pariwisata. Daerah tersebut meliputi tempat industri, kerajinan, usaha, agrowisata, pertanian, pengembangan pariwisata, dan permukiman. Selain itu, masih banyak daerah tidak boleh disentuh pariwisata tetapi tetap digunakan sebagai tempat pembangunan pariwisata.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Bertambah 10 Orang, Kali Ini Termuda Berusia 25 Tahun

Hal ini dinilainya memicu ketimpangan pariwisata di Gianyar saat ini dan juga mengindikasikan pariwisata menjadi kambing hitam pembangunan. Arjawa mengutarakan di satu sisi, beberapa tempat di Gianyar sudah kelebihan akomodasi pariwisata. Semestinya pemerintah harus bisa menata kembali daerah-daerah yang bisa dijadikan pengembangan pariwisata.

Ia berharap pemerintah menyikapi dengan baik segala jenis perizinan di sektor pariwisata. Arjawa juga mengkritisi keberadaan akomodasi pariwisata seperti vila, hotel, dan homestay yang tak berizin tapi tetap beroperasi. Kondisi ini diyakininya merugikan banyak pihak. (kmb/balitv)

Baca juga:  Terkait Usulan Pembangunan PLUT, Pusat Lakukan Kunjungan ke Klungkung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *