WASHINGTON, BALIPOST.com – Strategi jitu kembali dilancarkan Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan branding Wonderful Indonesia dan menjaring minat wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di AS, ada 10 bus kota dan dua bus pariwisata di Washington DC yang dibungkus dengan gambar destinasi-destinasi indah Indonesia serta tagline Wonderful Indonesia.
Promosi yang dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia di AS dan didukung penuh Kementerian Pariwisata RI ini akan berlangsung selama satu bulan penuh pada Oktober 2017 ini. Jadi bukan hanya Paris dan London yang membungkus bus dengan brand Wonderful Indonesia, di Washington DC, ibu kota Amerika Serikat juga dilakukan hal yang sama.
Dubes RI untuk AS, Budi Bowoleksono mengatakan, pemilihan di bulan Oktober lantaran ingin menangkap momen diselenggarakannya Annual Meeting IMF dan World Bank yang berlangsung di Washington DC.
“Pemilihan waktu di sepanjang Oktober 2017 ini dilakukan guna mengambil momentum pelaksanaan Annual Meetings of The International Monetary Fund and the World Bank Group yang akan berlangsung pada Oktober 2017 ini di Washington D.C,” ujar Budi Bowoleksono.
Sedikitnya ada 10 gambar destinasi yang membungkus keseluruhan bus yang setiap harinya akan wara-wiri di seputar Washington DC, Maryland hingga Virginia.
Gambar-gambar destinasi tersebut yakni Tana Toraja, lokasi diving di Wakatobi, Bunaken dan Raja Ampat, Candi Borobudur, Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, Pantai Lombok, DKI Jakarta, Danau Toba serta tidak ketinggalan Bali.
“Transportasi publik di DC kami lihat sebagai media yang sangat strategis untuk kampanye Wonderful Indonesia. Kami harap inisiatif ini akan dapat menjaring minat lebih banyak turis AS untuk mengunjungi Indonesia”, ujar Dubes RI untuk AS, Budi Bowoleksono dalam peluncuran di halaman depan KBRI Washington D.C.
Tidak hanya di bus kota dan bus wisata, Budi menjelaskan bahwa kampanye Wonderful Indonesia yang dilaksanakan KBRI Washington D.C ini juga menghias stasiun Metro/kereta bawah tanah serta di lokasi bike share di ibu kota Amerika Serikat itu yang dipasang berbagai poster wisata Indonesia dan tagline Wonderful Indonesia.
“Kami meyakini bahwa hubungan bilateral kedua negara akan semakin meningkat jika terjadi hubungan people-to-people yang intensif. Saling kunjung antar-masyarakat kedua negara akan sangat positif dalam membangun saling pengertian, serta nantinya membuka peluang kerja sama mupun pengembangan berbagai inisiatif yang bermanfaat bagi kedua negara,” ujar Dubes Budi.
Secretary of the Office of the Mayor of Washington D.C., Madam Lauren C. Vaughan, yang hadir pada acara peluncuran kampanye tersebut menyatakan, inisiatif luar biasa ini tentunya akan memunculkan keingintahuan publik Amerika terhadap Indonesia.
“Kami siap bekerja sama dalam berbagai inisiatif lainnya untuk meningkatkan people-to-peole contact antara kedua negara,” ujar Madam Lauren.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, strategi branding yang dilesakkan Kemenpar memang tidak asal pilih momen. Tapi melalui perencanaan yang matang. “Kemenangan itu direncanakan,” kata Menpar Arief Yahya.
Dengan memanfaatkan momentum Annual Meeting IMF dan World Bank tentunya akan berdampak besar untuk Indonesia. Selain akan dilihat oleh para bankir dunia, juga menjadi ajang pemanasan. Sebab, seperti diketahui, tahun depan pelaksanaan Annual Meeting IMF dan World Bank akan berlangsung di Indonesia, tepatnya di Pulau Dewata, Bali.
“Pertemuan IMF-World Bank di Bali nanti merupakan salah satu kegiatan utama Kemenpar, selain ASIAN Games,” ujar Arief Yahya.
Ia mengatakan kampanye ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang Indonesia kepada masyarakat AS dan juga para delegasi Annual Meeting IMF dan World Bank. Sehingga pada akhirnya lebih banyak yang tertarik untuk tahu dan kemudian berkunjung ke Indonesia,” ujar Arief Yahya.
Data selama ini menunjukkan bahwa jumlah otbound warga AS lebih dari 75 juta setiap tahunnya. Namun dari angka tersebut hanya sekitar 5 juta yang berkunjung ke Asia. Sementara di tahun 2016 kemarin, jumlah kunjungan wisatawan AS ke Indonesia berada di peringkat ke-12 dengan jumlah sekitar 296 ribu wisman.
“Peluangnya masih sangat besar. Karena itu Kementerian Pariwisata juga akan terus melancarkan strategi-strategi lainnya,” ujar Arief Yahya. (kmb/balipost)