pengungsi
Salah satu pengungsi dirawat di RSU Bangli. BNPB akan membayar biaya pengobatan pengungsi namun hingga saat ini masih diproses. (BP/dok)
BANGLI, BALIPOST.com – Lima orang pengungsi Gunung Agung yang menempati Posko Pengungsian Kubu, Bangli dilarikan ke RSU Bangli, Kamis (12/10). Kelima pengungsi asal Desa Besakih, Rendang itu dibawa kerumah sakit karena mengeluhkan mual hingga muntah-muntah usai sarapan.

Diduga, mereka mengalami keracunan setelah mengkonsumsi sambal kemiri hasil masakanya secara mandiri saat berada di posko pengungsian.

Kelima pengungsi tersebut dilarikan ke RSU Bangli sekitar pukul 07.00 wita. Setelah mendapat penanganan medis, sekitar dua jam kemudian empat dari lima pasien sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.

Baca juga:  Warga Desa Panji Doa Bersama untuk Gunung Agung

Sementara satu pasien atas nama Ni Wayan Suartini (30) masih harus diopname di RSU Bangli. Suartini mengaku dibawa ke rumah sakit karena mengalami mual hingga muntah usai sarapan pagi di Posko Pengungsian Kubu. Menu sarapan yang dimakannya dibuat secara mandiri bersmaa pengungsi lainnya di posko pengungsian. Salah satu menu makannya itu yakni berupa sambal kemiri. Berselang beberapa saat usai sarapan, dirinya merasakan pusing yang disertai mual.

Baca juga:  Pendataan Pengungsi, PNPB Pusat Jadikan Denpasar Percontohan

“Setelah makan tiba-tiba merasa pusing, mual hingga muntah-muntah sebanyak empat kali. Setelah itu tubuh saya lemas dan saya tidak sadar,” tuturnya.

Sementara itu Wadir Pelayanan RSU Bangli, I Ketut Darmaja, mengatakan, dari hasil penanganan medis, kelima pengungsi tersebut diduga mengalami Food Intolerance. Food Intolerance bisa jadi karena mereka alergi terhadap salah satu menu yang disajikan. Dia mengatakan usai mendapat penanganan empat dari lima orang yang dibawa ke RSU Bangli,kini sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya telah membaik. Sementara satu orang masih harus menjalani rawat inap.

Baca juga:  Terdakwa Kasus Narkoba Dituntut 4,5 Tahun

Terpisah pengungsi lainnya I Kadek Bawa di tempat pengungsian mengatakan, ada tujuh orang pengungsi yang mutah-mutah usai menyantap sarapan pagi itu. Hanya saja yang dilarikan ke RSU Bangli lima orang. Sementara dua lainnya termasuk dirinya mengalami muntah-muntah saat berada di luar pengungsian. Dia menduga makanan yang menyebabkan mual hingga muntah adalah sambal tingkih yang disajikan dalam menu sarapan. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *