DENPASAR, BALIPOST.com – Semenjak Gunung Agung ditetapkan ke level awas banyak isu yang tersebar di media sosial. Kabar tersebut berdampak pada penurunan kunjungan pariwisata ke Bali sebanyak 20 persen.
Menyikapi hal ini, dikatakan Ketua PHRI BPC Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuat skenario jika terjadinya erupsi Gunung Agung. Menurutnya usaha pertama yang dilakukan adalah memohon kepada Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantar untuk membuat statement di berbagai media sosial tentang kawasan Kota Denpasar yang aman.
Diharapkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Denpasar tidak lagi merasa khawatir dengan kondisi Gunung Agung saat ini. Sebab, jika terjadi erupsi hanya 28 desa saja yang terdampak.
Pemerintah juga telah mengidentifikasi radius 12 km dari puncak Gunung Agung sebagai daerah yang perlu diwaspadai oleh wisatawan. Keberadaraan bandara juga relatif jauh dari Gunung Agung, yakni berjarak 60 km ke arah selatan.
Seandainya terjadi erupsi, lanjutnya, PHRI juga telah menyiapkan mekanisme penyelamatan dengan menyediakan 700 titik sebagai tempat pengamanan keselamatan para wisatawan. “Jika terjadi erupsi wisatawan yang berada di objek wisata bisa menyelamatkan diri di titik yang telah disediakan, setelah itu akan dijemput bus dan langsung diantar ke bandara atau dermaga yang telah disediakan,” ujarnya.
Wali Kota Denpasar mengapresiasi rencana tanggap bencana yang dibuat PHRI. Untuk memaksimalkan langkah tersebut Rai Mantra minta agar PHRI membuat simulasi. “Simulasi perlu dilakukan, sehingga ketika bencana benar tejadi pola perencanaan tanggap bencana ini bisa diterapkan dengan baik,” ungkapnya.
Tidak hanya itu Rai Mantra minta agar titik yang disediakan untuk turis itu disosialisasikan. Bahkan titik itu harus dimasukan di tanggap bencana yang ada di pogram ProDenpasar. “Masyarakat atau wisatawan yang berada di Kota Denpasar bisa menghubungi 112 jika mengalami masalah,” ujarnya. (kmb/balipost)