SEMARAPURA, BALIPOST.com – Belasan ribu warga Karangasem masih bertahan di pengungsian Kabupaten Klungkung. Hal tersebut terus mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
Setelah Presiden RI Joko Widodo meninjau langsung ke lapangan, Sabtu (14/10) giliran Menteri Koperasi dan UKM AAN Puspayoga berserta jajarannya melakukan hal serupa. Pengungsi yang tertampung di Gedung Serba Guna Desa Pakraman Tegak, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung yang disambangi.
Pada kunjungan yang berlangsung pukul 16.00 Wita ini, Puspayoga didampingi istri, AA Bintang Puspayoga. Hadir pula Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kepala Koperasi dan UKM Bali, I Dewa Nyoman Patra dan Kelompok Media Bali Post (KMB). Hal ini pun disambut ratusan pengungsi berbagai usia.
Selain memastikan kondisi pengungsi, Bintang Puspayoga juga menyerahkan peralatan tulis untuk anak-anak berupa 1.000 buku tulis dan 500 kotak pensil. Bantuan ini diharapkan mampu mendukung proses pelajar mengajar siswa. “Ini untuk memberikan motivasi untuk anak-anak. Apalagi mereka sebagai aset bangsa. Belajarnya tak boleh putus meski di pengungsian,” katanya.
Pada buku, sambungnya juga berisi edukasi empat pilar kebangsaan, lagu-lagu nasional dan motivasi untuk bangga menjadi anak Indonesia. “Isinya berkaitan dengan bagaimana menjaga NKRI,” imbuhnya.
Sementara itu, KMB bekerjasama dengan Kementerian Kopersi dan UKM, Diskop Bali, Kospin Jasa, Koperasi Semen Gresik dan Koperasi Simpan Pinjam Kodanua turut meringankan beban dengan memberikan bantuan air minum sebanyak 900 galon yang ditujukan untuk pengungsi pada pokso di seluruh Bali. Ada pula bantuan 200 gas elpiji 3 kilogram.
Selain itu, dari KMB juga menyerahkan punia pembaca Bali Post dan Pemirsa Bali TV serta dana ngaben untuk 23 Pemangku Pura Besakih dengan total nominal Rp 11.500.000, 44 Pecalang Desa Pakraman Besakih dengan nominal Rp 13.200.000 dan 35 Prajuru Adat Besakih dengan nominal Rp 17.500.000.
Bendesa Besakih, Jero Mangku Widiarta mengatakan bantuan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. Sebab akan mampu meringankan beban di pengungsian. “Kami sangat bersyukur ada perhatian berupa pemberian bantuan,” katanya.
Sementara itu, Bendesa Tegak, Komang Merta menyampaikan sejak mengungsi, warga tersebut kerap kesulitan air bersih. Selain itu, elpiji untuk memasak masih kekurangan. “Kalau gas elipji, sekali masak bisa perlu sepuluh tabung. Cukup banyak. Begitu juga air. Dengan bantuan ini, jadi bisa diringankan,” ucapnya. (Sosiawan/balipost)